Hari ini Nadira dan Uminya sedang berada di supermarket yang lumayan tak jauh dari perumahan mereka.
Nadira sedang menemani uminya membeli barang, ia ingin ikut karena Nadira juga ingin membeli sesuatu, mulai dari kebutuhan wanita, snack, mie kesukaanya dan beberapa minuman tak lupa pula membeli buah kesukaanya yaitu, mangga dan apel.
"Sayang, umi kesana dulu ya nanti umi balik lagi," Ucap uminya menunjuk ke arah tempat yang berisi daging.
Nadira mengangguk lalu tersenyum, setelah memperhatikan uminya ia mengalihkan tatapnya pada beberapa snack, Nadira mengambil beberapa snack itu lalu memasukanya ke troli, setelah itu Nadira melanjutkan perjalanannya.
Mata Nadira berbinar melihat objek didepanya yaitu jajaran minuman yogurt, cewek itu mengambil 5 botol yogurt dan memasukan ke troli lagi.
Nadira membalikan badanya karena ingin ketempat semula, namun ketika ingin membalikan badanya ia dikejutkan dengan dua orang wanita paruh baya dan anak cowok remaja.
"Loh? Nadira?" Celetuk Ilham terkejut melihat Nadira. Iya Ilham.
Nadira tersenyum manis, namun percayalah hatinya begitu berdebar kencang entah perasaan apa ini, perasaan yang asing bagi dirinya, baru pertama kali ia merasakan-nya.
"Ngapain disini?" Tanya Ilham.
"Belanja kak,"
Ilham menganggukan kepalanya cowok itu beralih menatap uminya yang sedang menatap dirinya seakan meminta penjelasan, "Mi itu Nadira yang Ilham ceritanin," Ucap Ilham pelan.
Umi Wira melebarkan matanya lalu menatap Nadira berbinar, "kamu Nadira?" Tanya Umi Wira Ilham kepada Nadira.
Nadira mengangguk, "iya tante," Ucapnya sopan lalu menyalimi Umi Wira.
"Kamu ga--"
"Nadira,"
Nadira mengalihkan tatapanya kepada Uminya-Fatimah, ya nama umi Nadira adalah Fatimah.
Disana terlihat umi Fatimah sedang tersenyum seraya membawa belanjaanya.
Nadira tersenyum kikuk, Umi Fatimah pun berdiri disamping Nadira wanita paruh baya yang memakai gamis dan kerudung panjang itu membulatkan matanya kala melihat teman waktu SMA-nya dulu.
"Lo Wira?! " Ucap Umi Fatimah terkejut
Sama halnya dengan umi Fatimah, umi Wira juga terkejut melihat sahabat SMA nya ada di depan matanya.
"Kamu--- ngapain disini?" Tanya Umi Wira.
"Belanja,"
Umi Fatimah tersenyum lalu cepaka cepiki ala ibu-ibu, "udah lama kita gak ketemu," Ucap Umi Wira.
Umi Fatimah tertawa merdu, "haha, iya " Umi Fatimah mengalihkan tatapanya pada Ilham, "dia--? "
"Ilham,"
Umi Fatimah melongo, "MasyaAllah nak Ilham udah gede,ganteng banget," Puji umi Fatimah tersenyum lebar.
Ilham tersenyum kikuk lalu menyalimi Umi Fatimah sopan, "tante apa kabar?" Tanya Ilham sopan.
"Alhamdulillah baik,kamu sendiri?"
"Alhamdulillah Ilham juga baik cuman kantong aja yang lagi sakit,"
Umi Fatimah tertawa atas lelucon Ilham, sedangkan Nadira ia tersenyum kikuk, seraya memegang trolinya erat.
" Eh iya, ini Nadira, " Umi Fatimah memperkenalkan Nadira.
Umi Wira tersenyum mengangguk, " Gimana kita ngobrol dirumah aku aja? Biar adem gitu," Ucap umi Wira.
"Di rumah aku aja, " Elak Umi Fatimah.
KAMU SEDANG MEMBACA
ILHAM DAN NADIRA •| END
Roman d'amour[Follow dulu sebelum baca!! ] -romance ----------------- "Iya cantik." Nadira tak menyangka ia harus menjadi istri kakak kelasnya, berawal dari kakak kelasnya yang melamarnya tiba-tiba.Dan dimana dia harus mulai terbiasa dengan sikap suaminya mulai...