19. First

3K 211 3
                                    

⚠ TERDAPAT PART MEMBAGONGKAN! JADI YANG BOCIL-BOCIL MINGGIR KALEAN!!!

-----
"Kangen banget," Ucap Ilham memeluk Nadira dari samping.

Nadira diam, cewek tersenyum tipis, sudah begini pasti suaminya ingin emm ekhem dimanja.

Ilham melepaskan pelukanya, cowok itu membuka baju hitamnya dan menampakam perut kotak-kotak idaman para betina.betul gak?!

Nadira melotot apa yang dilakukan suaminya ini, Nadira memalingkan wajahnya tak mau menatap, pipi nya merona melihat perut suaminya.

Ilham merebahkan dirinya di kasur, "Ra!! Sini! " Titah Ilham.

Nadira meneguk ludahnya susah, dengan wajahnya yang tak mau melihat Ilham Nadira mendekati Ilham dan duduk disampingnya.

"Kenapa, hm? " Tanya Ilham melihat Nadira yang memalingkan wajah ayunya.

Nadira menggeleng, seketika Ilham terkekeh kecil, cowok itu memeluk pinggang Nadira dan menyandarkan kepalanya di dada sang istri.

"Liat sini," Titah Ilham, seraya mengelus tangan Nadira dengan jempolnya.

tangan cewek itu mengelus rambut suaminya dengan lembut, "kenapa gak mau liat aku? " Tanya Ilham seraya menikmati usapan lembut istrinya.

Nadira menggelengkan kepalanya, Ilham terkekeh dia tau kalo Nadira masih melirik-lirik bagian perutnya, "aku punya kamu, kalo mau liat, liat aja," Ucap Ilham kepada Nadira.

"Ish, apa si kak," Ucap Nadira merasa malu.

Ilham terkekeh, cowok itu memejamkan matanya seraya tanganya yang masih melilit di perut rata istrinya, "kakak kenapa? " Tanya Nadira merasa heran.

Ilham menggelengkan kepalanya cowok itu semakin menyandarkan kepalanya didada sang istri. Emm rasanya nyaman.

Nadira merasa heran, cewek itu beralih mengelus pipi Ilham, "kok aga anget," Gumam Nadira merasakan tubuh Ilham yang lumayan panas.

Nadira berganti menempelkan tangan kebagian keninganya, dan memang benar panas, "kakak sakit? " Tanya Nadira.

Ilham mentap Nadira dengan mata polos, cowok itu menggeleng dan menutup matanya lagi, "lepas dulu kak, badan kakak anget," Ucap Nadira mencoba melepaskan pelukan suaminya namun nihil tak bisa.

Ilham menggeleng, "udah biarin, gini aja, nanti juga sembuh sendiri," Ucap Ilham semakin mengeratkan pelukanya.

Nadira menghela napasnya, "kakak, nanti panasnya nambah parah, lepas dulu aku mau ambil kompres," Ucap Nadira memegang tangan berurat suaminya.

Ilham menggelengkan kepalanya, hal itu membuat Nadira menghela napasnya lagi, "yaudah kalo gak mau dikompres, makan ya," Bujuk Nadira.

Lagi-lagi Ilham menggeleng, kalo begini Nadira harus membuat ancaman, "kalo kakak gak makan, Nadira juga bakal mogok makan," Ancam Nadira, dia tau suaminya paling tak suka jika Nadira telat makan.

Dan benar saja, Ilham melonggarkan pelukanya lalu menatap Nadira cepat, " Gak boleh, kamu harus tetep makan,"ucap Ilham.

"Kan kakak gak mau---"

"Fine, aku makan," Nadira tersenyum tipis, cewek itu beranjak ketika suaminya sudah melepaskan pelukanya.

"Jangan, Lama-lama," Ucap Ilham lalu kembali merebahkan tubuhnya, badanya serasa panas bahkan kepalanya juga pusing.

---•

Nadira mengambil Nasi putih, cewek itu menghangatkan sup ayam nya kembali yang kebetulan tadi pagi ia buat.

ILHAM DAN NADIRA •| ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang