45. Ilham sakit

2K 187 8
                                    

Udah pada tidur belum ya??

Gimana ulangan kalian? Susah gak?

Kalau aku mah susah pake banget, soalnya tadi pelajaran b.Arab, dan kalian tau? Semua soal pake bahasa Arab dan tulisanya pada gundul seperti kitab kuning😭😭

Antara mau nangis, mau pulang pokonya.

Skip. Gak usah lama-lama

Happy reading!!
----
Tepat jam 2 pagi, ketika Nadira sudah selesai melaksanakan shalat tahajud, ibu satu anak itu terkejut suhu badan suaminya yang naik.

Ilham, tubuhnya menggigil seraya meracau kata 'dingin', dingin? Padahal badanya sangat panas.

"Kakak? " Nadira menepuk pipi Ilham supaya bangun dulu.

"Dingin ra." Mata Ilham masih menutup namun sedari tadi berkata bahwa dirinya kedinginan.

"Bangun dulu sebentar ya... " Ucap Nadira menepuk lagi pipi Ilham, dan benar! Dengan perlahan Ilham membuka matanya, hal yang pertama ia lihat adalah wajah khawatir istrinya.

"Ra... Tidur sini," Ucap Ilham memegang pergelangan tangan Nadira.

"Bentar ya mau ambil kompresan dulu," Ucap Nadira membuka laci lalu mengambil kompres instan, ibu satu anak itu menempelkan kompresan itu di kening Ilham.

Nadira naik ke kasur, cewek itu merebahkan dirinya, Ilham memeluk istrinya, tanganya melingkar di perut Nadira, cowok itu menyandarkan kepalanya di tempat favoritnya.

"Jangan pergi. " Gumam Ilham sebelum akhirnya memejamkan matanya lagi.

"Iya, tidur ya. " Nadira mengecup mata Ilham yang sudah tertutup. "Mimpi indah, Habibati." Lanjutnya.

Nadira menatap sejenak tempat putranya tidur, putranya memang satu kamar denganya namun berbeda kasur, itu atas dasar kemauan Ilham, katanya kalau di satuin kasurnya takut nanti Cakra kegencet Ilham, tau sendiri cowok itu kalau tidur tak diam satu tempat kecuali kalau memeluk Nadira, posisinya akan terus seperti itu.

-----••

"Dadadaa."

Tangan mungil Cakra memukul-mukul wajah Ilham yang sedang tertidur. Bayi itu tak henti-hentinya meracau berkata 'dada'

Kening Ilham mengerut tanda sangempu terganggu, cowok itu mengerjapkan matanya, pusing dan mual , itulah yang ia rasakan. Mungkin efek sakit.

Cowok itu menatap putranya yang sedang tersenyum lucu. Bayi itu sedang tengkurap di samping Ilham.

"Dadadaa," Bayi itu kembali meracau, tangan mungilnya mencoba menggapai wajah Ilham.

"Hey, do you miss me little prince?" Tanya Ilham, ia mencoba bangun, namun kembali merebahkan tubuhnya ketika sekitar kamar seperti berputar.

Satu tangan Ilham mengelus kepala Cakra, cowok itu sedikit tertawa melihat ekspresi lucu putranya. "Uma mana sayang? Ko gak bangunin daddy? "  Tanya Ilham, yang dijawab racauan tak jelas oleh sang anak.

"Dadaa."

"Iya ini daddy, emang siapa lagi." Ucap Ilham dengan gemas mencubit pipi Cakra.

Ilham dengan terpaksa bangun, pandangannya berputar kala ia sudah duduk. Cowok itu mengerjapkan matanya setelah itu menatap Cakra kembali setelah penglihatannya jernih.

"Dadadada." Bayi itu memekik senang ketika tubuhnya diangkat oleh Ilham.

"Ihh, lucu banget si. " Bibir Ilham menempel di pipi Cakra.

"Have you showered, prince?"

"Ehh, kakak udah bangun? "

Ucapan sang istri mengalihkan tatapan Ilham, cowok itu tersenyum lembut ketika melihat istrinya sedang membawa nampan berisi semangkok bubur dan nasi sup ayam.

"Makan dulu ya... " Ucap Nadira menaruh nampan itu di atas meja dekat kasur.

Nadira memberikan piring berisi nasi sup ayam kepada Ilham, Ilham merebahkan Cakra ke kasurnya lalu menerima nasi sup itu.

Nadira, ibu satu anak itu membawa mangkok bayi ke kasur, ia mendaratkan pantatnya ke kasur empuk itu.

Nadira dengan telaten menyuapi Cakra dengan bubur, Nadira tak menghiraukan Ilham yang tak memakan sup itu.

Ilham menatap nasi sup nya, ia beralih menatap Nadira. " Sayang." Panggil Ilham, menarik ujung tangan baju istrinya.

Nadira langsung menatap Ilham, keningnya mengerut ketika melihat nasi sup itu masih utuh. "Kenapa gak dimakan? Gak suka? " Tanya Nadira.

Ilham menggeleng pelan. "Suapin." Pinta Ilham pelan.

"Aku lagi nyuapin Cakra. Astaghfirullah, kak."

Ilham menatap Nadira melas. " Sayang, tangan aku lemas banget." Alibinya, padahal tanganya tak begitu lemas.

"Amiiin." Dengan tampang tak berdosanya Nadira mengamin-ni ucapan Ilham, ibu satu anak itu kembali menyuapi Cakra.

Mata Ilham melotot, " Yang. Kamu jahat banget, masa do'ain aku yang enggak-enggak." Ucapnya pelan.

" Abisnya ngomongnya yang aneh-aneh."

" Jahat banget kam--"

"--kalau udah Cakra, aku suapin kamu." Putus Nadira, dari pada Ilham terus merengek minta disuapin terus, panas telinganya.

---•••

"Orang mah jenguk orang sakit bawa buah tangan." Sindir Ilham menatap kedua sahabatnya sinis.

Yahya dan Abijal terkekeh. " Ya, dirumah lo kan banyak buah, kita gak perlu lagi bawa buah. " Sahut Yahya.

Ilham cowok itu sedang duduk di sopa, hari sudah menunjukan jam 1 siang, alhamdulillah ayah satu anak itu bisa bangun meskipun rada linglung.

"Btw, mana Cakra? " Tanya Abijal, cowok itu tak melihat keberadaan ponakanya.

"Dikamar, ngapain lo nanyain anak gue? " Tanya Ilham.

"Panggilin, gue kangen sama dia." Ucap Yahya, cowok itu pulang ke Indonesia sejak 2 hari yang lalu.

"Wahh ada tamu."

Mereka mengalihkan tatapanya, Ilham menatap Nadira dan putranya, Cakra sedang di gendong oleh Nadira.

"Ra, siniin ra! Gue mau gendong." Yahya dengan antusiasnya berdiri untuk menggendong Cakra.

Nadira memberikan Cakra kepada Yahya. " Aku ke kekamar dulu ya. Mau beres-beres." Nadira berpamitan, Ilham mengangguk, cowok itu kenatap putranya yang sedang bersama Yahya.

"Kenapa lo pulang ke indo? " Tanya Ilham.

"Lo gak suka gue pulang ke indo? "

"Bukan, lo kan kuliah? "

Yahya berdecak pelan. " Gue males banget kuliah disana. Gak betah dah gue tinggal disana, makanya gue sering balik ke indo." Ucap Yahya.

"Yang bener lo kalau belajar, orang tua lo susah-susah nyari uang, lo malah jadi badung." Ucap Abijal, tanganya menepuk pundak Yahya.

---••

Part ini sedikit banget huhu😭😭

Aku bingung banget mau bikin scene apa, semakin kesini semakin ngebosenin ni cerita 😭

Pengen cepet-cepet end biar bisa publish cerita baru.

Semoga kalian tak bosan hehe

ILHAM DAN NADIRA •| ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang