27. Shit !

1.7K 157 10
                                    

Serius aku nanya kalian tau cerita ini dari siapa? Harus jawab woy !!

100vote+200komentar, aku doable up!

Nah untuk kalian yang sider, semoga diberikan hidayah🙏.

aku juga butuh semangat dari kalian, kalian komen misal 'Next kak!' itu udah buat aku seneng! Karena penulis juga butuh support dari pembacanya.

Apalagi kalian komen disetiap paragraf, itu mah aku seneng pake banget! Dan yang pastinya semangat lagi buat nulis ni cerita.

Ya aku juga tau cerita aku gak sebagus yang lain, aku publish ni cerita juga modal nekat.

Aku juga butuh support dari kalian para pembaca kesayangankuuuuu,

Sekali lagi untuk yang sider, semoga kalian panjang umur....

Curhat selesai....

Hppy reading

-----••••

Kau bingung?
Apakah kau tidak takut?
Hm, kalau begitu aku akan segera menemuimu.
-A

Prangg!!

Ilham membanting ponselnya setelah menerima pesan seperti itu, dia muak sungguh muak dengan teror itu.

Napas cowok itu memburu, kepalan tanganya mengerat dan terlihat urat lehernya menonjol menandakan bahwa dirinya sedang dalam amarah.

Ilham memejamkan matanya menahan emosinya yang akan meledak. " Arghhhh, sialan! Didiemin malah makin ngelunjak," Ucap Ilham emosi.

"Assalamu'alaikum, KAK AK---"

"DIAM! " sentak Ilham meraup wajahnya frustasi, tak tahu yang tadi bicara adalah istrinya sendiri, Nadira.

Nadira tersentak kaget, cewek itu menatap Ilham yang sedang pengaruh emosi.Dia menatap lembar kertas ujian yang berada ditanganya, niatnya ingin memberitahu Ilham bahwa dirinya mendapatkan nilai bagus, tapi-

Karena tak ingin Ilham bertambah emosi Nadira langsung pergi dari ambang pintu, bukan tak memperdulikan Ilham namun Nadira memberikan Ilham sedikit waktu supaya suaminya ini bisa mengontrol emosi-nya.

Nadira menyimpan kertas lembar ujiannya di ruang game yang terletak di sisi kamar. Cewek itu mendudukkan dirinya di sopa seraya meremas tanganya. Mau ke kamar takutnya suaminya itu masih marah, pikir Nadira.

Karena tak tahan Nadira akhirnya memutuskan untuk kekamar, namun badanya malah terhuyung kebelakang hingga terlentang disopa kala ada yang memeluknya secara tiba-tiba.

Bau maskulin memenuhi indra penghirup Nadira, cewek itu membalas pelukan suaminya, dia sempat terkejut kala Ilham yang memeluknya tiba-tiba.

"Kak---kakak kenapa? " Tanya Nadira lembut, cewek itu mengelus kepala suaminya, dadanya sedikit pengap karena ia berada bawah sedangkan Ilham yang berada di atasnya.

"Maaf," Gumam Ilham, suaranya terendam karena wajahnya ditenggelamkan di leher sang istri yang tertutupi jilbab.

Ilham tadi sedang emosi makanya dia tak sadar membentak Nadira, setelah sadar Ilham langsung mencari Nadira ingin meminta maaf. Karena yang dibutuhkan saat ini adalah pelukan hangat sang istri.

Tangan Ilham meraba-raba di bagian leher depan istrinya dengan mudah Ilham mencopot jarum pentul Nadira hingga membuat jilbab Nadira terbuka.

Ilham mencium leher putih Nadira, Vanilla bau kesukaan Ilham, bau lembut nan manis itu selalu menempel didalam tubuh Istrinya.

ILHAM DAN NADIRA •| ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang