17+
---Ilham sedang menjalankan mobilnya diatas kecepatan rata-rata. Dia menambah AC mobil supaya Nadira tak bergerak gelisah. Waktu sudah menunjukan jam 9malam.
"Kak panas, " Ucap Nadira, cewek itu membuka kerudung instanya, ia melemparnya asal dan mengibas-ngibaskan tanganya karena kepanasan.
"Tadi kamu minum apa? "
"Tadi dicekokin air, arghh, " Ucap Nadira seraya memejamkan matanya, cewek itu membuka kancing baju seragamnya.
Hal itu membuat Ilham melototkan matanya melihat apa yang dilakukan Nadira, ohh ternyata si Dion mencampuri air itu dengan obat perangsang.
Ilham menatap pokus jalanan. "Bentar lagi-bentar lagi," Ucap Ilham lalu membelokan stir mobil ke halaman rumahnya.
Dia keluar dari mobil dan memutari mobil, cowok itu mulai membuka pintu mobil lalu menggendong Nadira yang sudah seperti cacing kepanasan.
"Kak panas, " Gumam Nadira lirih, ia menenggelamkanmu wajahnya di ceruk leher Ilham.
Ilham menggeram ketika Nadira menggigit lehernya, tidak! Pokonya ia harus tahan!
Sampai dikamar Ilham merebahkan tubuh Nadira dikasur, cowok itu menaikan suhu AC kamar, dia juga memakai kipas angin berharap reaksi obat itu segera hilang, kalau tidak--ah entah lah.
"Arghhh, panas, " Nadira membuka seluruh kancing bajunya, cewek itu juga membuka rok abu panjanganya.
Ilham menutup matanya ketika melihat Nadira yang hanya menggunakan tanktop dan hotpants.
"Kak, " Nadira menatap Ilham memelas.
Memang dasarnya Ilham orangnya tak tegaan, cowok itu duduk disamping Nadira. Nadira pun langsung duduk dipangkaun Ilham dan memeluk Ilham.
Ilham memejamkan matanya ketika deru napas Nadira menerpa lehernya, ia mengelus punggung Nadira supaya istrinya itu tenang.
"Sssh, Ra. Pliss diem, " Ilham berdesis, cowok itu menguatkan hasratnya ketika Nadira tak mau diam.
"Kak, aku gak kuat, " Bisik Nadira seksual, hal membuat Ilham meremang, ahh sial dia tak bisa menahanya lagi.
Lagian ia lelaki normal.
Ilham mulai merebahkan tubuh Nadira, cowok itu menatap Nadira dari bawah. Nadira menatap Ilham dengan senyuman yang terpatri dan wajahnya, dan jangan lupakan matanya yang sayu membuat Ilham Arghhhh.
"Maaf ya sayang, " Ucap Ilham mengelus pelipis Nadira. "Maaf ya aku langgar janji aku, kamu boleh marah besok, " Ucap Ilham langsung menyambar bibir Nadira.
Ilham mulai melancarkan aksinya. Dia membuka pakaian yang tersisa yang melekat ditubuh istrinya itu.
Tidak Ilham sudah tak tahan lagi.
"Bismillahirrahmanirrahim, " Ilham membaca doa, cowok itu mengambil haknya sebagai suami.
Malam ini, Ilham dan Nadira melakukan yang harus sepantasnya dilakukan oleh pasangan suami istri.
"Maaf Ra, mungkin kamu bakal kecewa sama aku,"
----••••
Tepat jam 3 pagi, Ilham menyudahi aksinya, cowok itu memakai celana pendeknya kembali dan memakai bajunya. Ia mengusap wajahnya kasar, "Maaf Ra, " Gumam Ilham, ia melihat istrinya yang sudah terlelap tidur, mungkin karena kelelahan.
Ilham merebahkan tubuhnya di samping Nadira. Cowok itu menatap lamat wajah ayu Nadira, bahkan ketika tidur pun istrinya ini tetap cantik.
Karena masih ada waktu untuk tidur, Ilham memutuskan tidur lagi, cowok itu memejamkan matanya dan tak lama tertidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
ILHAM DAN NADIRA •| END
Romance[Follow dulu sebelum baca!! ] -romance ----------------- "Iya cantik." Nadira tak menyangka ia harus menjadi istri kakak kelasnya, berawal dari kakak kelasnya yang melamarnya tiba-tiba.Dan dimana dia harus mulai terbiasa dengan sikap suaminya mulai...