13. Tak lagi bertepuk sebelah tangan

3.6K 251 1
                                    

"Kamu tenang dulu ya Klau, ada aku, aku percaya sama kamu," Ucap Nadira menenangkan sahabatnya. Klaudia.

Klaudia menggeleng seraya menangis, air mata cewek itu menurun deras, "Dir, semua orang mandang gue jijik dir," Kaludia menutup wajahnya dengan kedua tangan.

Nadira mengelus bahu Klaudia, "kamu tenang oke, aku bakal selalu sama kamu, apapun yang terjadi. jangan dipikirin. Kita bakal cari tau siapa yang lakuin ini ke kamu," Ucap Nadira menenangkan.

Mereka sedang berada di taman belakang sekolah. Nadira yang tadi berangkat kesiangan dan terpaksa berangkat bareng Ilham, beruntung Ilham menurunkannya di dekat warung jadi tak ada yang melihat.namun betapa kagetnya Nadira melihat Kaludia yang menangis dimandin sekolah, karena melihat poto.

Nadira yang melihat sahabat menangis pun menghampirinya , namun ketika melihat Klaudia melihat Nadira, Klaudia berlari, hingga ke taman belakang sekolah yang memang jarang di lewati para murid, karena err kesannya kek angker.

"Dir,lo percaya kan sama gue?" Tanya Klaudia menatap Nadira.

Nadira menganggukan kepalanya, "aku percaya, sahabat aku gak mungkin bisa melakukan hal itu."

"Ma -makasih Dir, lo emang bener-bener sahabat gue," Ucap Klaudia memeluk Nadira.

Berbahagia bersama dan selalu ada dalam setiap masalah, harusnya kita terapkan dalam ikatan persahabatan, seperti Nadira, yang menganggap Klaudia tak bersalah, orang-orang menganggap Klaudia bersalah dan merasa jijik, sedangkan Nadira tidak, dirinya tak percaya sebelum dia melihat dengan mata kepalanya sendiri.

----•

"Cari tau, siapa yang ngefitnah Klaudia! " Titah seorang cowok kepada teman-temannya.

Cowok itu mengepalkan tanganya, sampai urat-urat lehernya menonjol. "Fuck!" Umpat Cowok itu.

"Sia pun yang ngefitnah Klaudia, gue bakal jamin hidup nya gak bakal tenang," Cowok itu tersenyum miring, lalu duduk di sopa yang sudah usang.

----•

"Katakan lah sekarang, bahwa kau tak bahagia,"

"Aku punya ragamu,"

"Tapi tidak hatimu,"

"Kau tak perlu berbohong,"

"Kau masih menginginkanya,"

"Kurela kau denganya,"

"Asalkan kau bahagia,"

Suara fales Yahya menggema di Wartu, yang berada di warung menyumpal telinganya dengan earphone, karena pendengaran mereka terganggu. "Berisik bang, suara lo jelek," Ucap Bima blak-blakan.

Yahya menghentikan bernyanyinya, "suara mirip Iwan fals gini lo sebut jelek?! " Ucap Yahya ngegas kepada Bima.

"Ya emang jelek,"

"Gue gibeng lo ya,"

Abijal dan Ilham memutar bola matanya malas, mereka sudah terbiasa dengan Yahya yang sering bertengkar dengan adik kelas,"sosoan nyanyi 'kurela kau denganya, ' suka sama orang yang beda agama aja bangga,"ceplos seorang adik kelas bernama Ucup.

Yahya melotot, "wahhh, Cup, lo balik jalan mana? Ayo gelut jeng aing sia!!" Yahya menatap nyalang si Ucup.
[Ribut sama gue, lo!! ]

"Jalan parapatan Arab,"

Ilham tak memperdulikan Yahya, cowok itu lebih tertarik membuka ponselnya, senyuman nya terbit melihat wallpaper ponselnya, disana terlihat Nadira sedang tersenyum didalam pelukanya, dirinya mengambil poto itu saat memeluk Nadira.

ILHAM DAN NADIRA •| ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang