TRAUMA GUE BUAT ADEGAN KAYA GITU😭
Jiwa jomblo saya bergetar:)
HIKS! CUKUP GUE BUAT ADEGAN KAYA GITU UNTUK YANG TERAKHIR:) kalo gak khilaf.
AHH MAMA ANAKMU BERDOSA. DOSA BERJAMAAH.
YEKAN PREN?
IYA LAH.
----"Kitty, makan yang banyak biar cepet gede,terus nanti punya anak," Ucap Nadira mengusap kitty yang sedang makan.
Sedangkan di sopa, Ilham menatap malas si kitty, "si kitty cafer," Ucap Ilham yang melihat istrinya sangat menyayangi kucing kecil itu.
"Udah cafer, so diimutin, jadi pengen gue buang," Gerutu Ilham cemburu dengan Kitty karena istrinya sangat perhatian pada kucing kecil tersebut.
"KAK! NANTI BELI MAKANAN KUCING YA! " teriak Nadira kepada Ilham, karena Nadira memberikan kucing kecilnya itu nasi dan telur yang sudah dicampurkan.
Ilham memutar bola matanya malas, "iya," Ucap Ilham Terpaksa.
"SAYANG, AWAS AJA KALO DIA CAKAR KAMU. NANTI AKU BUANG," Teriak Ilham takut Nadira takmendengar.
"KAKAK MAU BUANG PAKE APA? KAN KAKAK TAKUT KUCING," Nadira berteriak membalas ucapan suaminya.
"Deuh! Gue tinju juga tuh kucing," Ilham beralih bersandar disopa.
Nadira yang sudah memberikan kucing nya makan pun beranjak, cewek itu mencuci tanganya lalu mendekati Ilham.
"Kak," Nadira duduk disamping Ilham.
"Apa cantik? " Sahut Ilham mengelus kepala Nadira dengan satu tangan, dan matanya fokus ke TV.
"Aku mau beli baju kitty, boleh gak? Sama kaca matanya juga. Kayanya dia bakal cantik deh, " Ucap Nadira sumringah, tadi sempat melihat poto kucing di instagram yang memakai baju dan kaca mata kucing.
Ilham menatap cepat sang istri, "Hah? Beli dimana? " Tanya Ilham bingung, emang ada yang jualan baju kucing?
"Ada kak, online nya ada! Ya beli ya," Ucap Nadira.
"Kamu ngidam? Perasaan kita belum pernah nganu," Ucap Ilham ambigu.
Dengan reflek Nadira memukul tangan Ilham, "ish kak, biar Kitty cantik, pakein baju," Ucap Nadira.
"Bukan cantik, yang ada malah mati dia," Ucap Ilham, membayangkan si hewan menggelikan itu memakai baju.
"Denger Ra, kucing dari dulu nggak pake baju, kamu jangan ngadi-ngadi." Lanjut Ilham.
Nadira berpikir, ia juga!
Ilham mengecek suhu tubuh Nadira dengan cara menempelkan tangan di kening sang istri, "sejak kapan istrinya Ilham Waizin Hanan jadi lemot gini? " Ilham menaikan satu alisnya.
"Ish, aku gak lemot ya kak! " Ucap Nadira menatap sebal suaminya.
"Iya deh iya, yang pernah juara umum " Ucap Ilham menggoda, karena memang benar istrinya pernah juara umum disekolah.
Pipi Nadira memerah malu, bukanya senang dipuji dia malah malu. Astaghfirullah Ra:)
"Udah, jadi gak beli bajunya? " Tanya Ilham.
Nadira mencoba berpikir, "boleh? " Tanya Nadira.
Ilham menggedigkan bahunya, "kalo kamu mau, ya beli aja," Sahut Ilham, terserah istrinya.
Nadira mengangguk, "mau deh, kan si Kittynya biar cantik," Ucap Nadira lalu membuka ponselnya dan membeli baju kucing yang ia inginkan.
"Kayanya si kitty bakal tertekan," Gumam Ilham melihat bagaimana antusias istrinya membeli baju itu.
---•
"Kan aku udah bilang, kalo turun tangga tuh hati-hati. Bandel banget, ngapain lari-larian? " Omel Ilham menatap istrinya yang sedang meringis.
Tadi,pas Ilham waktu pulang dari mushola, dirinya dikagetkan dengan Nadira hampir kepeleset dari tangga, untunglah ada Ilham Yang berlari lalu menangkap Nadira. Namun naas kaki Nadira tergilir.
"Aduh, kak.pelan-pelan," Nadira meringis, karena kakinya mulai diurut oleh Ilham.
Ilham mengolesi kaki Nadira dengan minyak urut, cowok itu mengurut Nadira dengan pelan seperti yang dibilang istrinya.
" Mau dibawa kedokter aja? "Tanya Ilham, cowok itu sedikit tak tega melihat istrinya sakit, jadi mau ngurut pun tak tega.
Nadira menggeleng, " Kakak, mau nanti dokternya cowok? Kakak mau nanti aku dipegang sama dokter cowok? "Tanya Nadira beruntun, cewek itu masih meringis merasakan sakit.
Ilham menggelengkan kepalanya, tentu saja tidak! Mana ada! Mana bisa! Tidak boleh ada orang lain yang menyentuh Nadira kecuali dirinya!!! Karena Nadira milik Ilham.
" Yaudah, aku urut lagi. Kamu cubit aku aja kalo sakit,"ucap Ilham mulai mengurut lagi.
Tak.
"ADUH," pekik Nadira merasakan sakit.
Plak
Nadira menabok tangan suaminya sangking kesalnya, bayangkan saya tiba-tiba Ilham memelintir kakinya. kesal, kaget dan sakit menjadi satu.
Ilham berhenti mengurut, "coba gerakin," Titah Ilham.
Nadira menggerakan kakinya sedikit demi sedikit, tak sakit tapi masih ada sakitnya. Ehh gimana:)
"Sakit gak? " Tanya Ilham memastikan.
Nadira menggelengkan kepalanya, "sedikit tapi gapapa, " Sahut Nadira duduk disamping Ilham.
"Nanti aku urut lagi," Ucap Ilham.
Nadira menganggukan kepalanya, cewek itu mengambil camilan keripik kentang balado yang berada di meja.
"Tadi ngapain lari-larian? " Tanya Ilham, pertanyaan itu belum dijawab oleh Nadira.
Nadira cengengesan, cewek itu menyandarkan kepala dibahu suaminya, "tadi, dikejar sama si kitty yaudah aku lari," Ucap Nadira polos.
Ilham menghela nafasnya, "kayanya emang perlu dibuang deh si kitty," Ilham yakin si kucing itu harus dibuang dari rumahnya.
Nadira melototkan matanya, "jangan! Kalau kakak buang kitty, aku ngambek sama kakak," Ucap Nadira mengancam.
Ilham terkekeh, cowok itu mencubit pipi Nadira sangking gemasnya, "kamu ngambek? Tinggal aku bujuk. Sekali aku kedip juga kamu langsung meleyot," Ucap Ilham dengan tengilnya.
Nadira mencebikan bibirnya membuat Ilham terkekeh lalu merangkul Nadira , "tuh, BoBoiBoy udah mulai," Tunjuk Ilham kepada TV yang menayangkan kartun BoBoiBoy sudah tayang.
Nadira mengalihkan tatapanya pada TV, cewek itu menonton tv seraya memakan keripik kentang.
"Udah ada BoBoiBoy gue dianggurin," Gumam Ilham tak percaya.
"Ra, kalo nanti kita punya anak.anaknya nurun gak ya sama kaya kamu, suka BoBoiBoy? " Tanya Ilham.
Nadira menggelengkan kepalanya tak tahu, "gak tahu," Sahut Nadira.
"Ra, liat sini," Titah Ilham yang masih saja mengganggu Nadira, cowok itu tak bisa dianggurin oleh Nadira sebentar saja.
Nadira menatap Ilham dengan mata bulatnya, deuh gemes jadi pengen colok matanya!
Ilham menatap Nadira lama, "kamu makin hari, makin cantik, gak usah cantik bisa gak sih? " Tanya Ilham sedikit kesal melihat wajah Nadira yang semakin hari selain cantik.
Nadira menatap Ilham datar, "mana ada! Wajah aku emang udah gini dari kecil," Ucap Nadira sedikit kesal, laki-laki lain ingin istrinya cantik? Sedangkan Ilham? Tak ingin istrinya cantik?
"Aku gak mau kecantikan kamu diliat orang, cukup ilham seorang," Celetuk Ilham dengan alaynya.
Nadira memutar bola matanya malas, " Gaya mu mas,"sahut Nadira menatap suaminya aneh.
KAMU SEDANG MEMBACA
ILHAM DAN NADIRA •| END
Dragoste[Follow dulu sebelum baca!! ] -romance ----------------- "Iya cantik." Nadira tak menyangka ia harus menjadi istri kakak kelasnya, berawal dari kakak kelasnya yang melamarnya tiba-tiba.Dan dimana dia harus mulai terbiasa dengan sikap suaminya mulai...