53. Aku, kamu dan Jagoan kita

1.5K 173 7
                                    

Kalau seangkatan udah ku gebet😞☝

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kalau seangkatan udah ku gebet😞☝

---

"Kakek!! " Seru Cakra menatap Adnan yang baru saja datang membawa sekeranjang buah-buahan.

Adnan tersenyum simpul. Ia memberikan keranjang itu kepada supirnya yang kebetulan ada disisinya. Dengan sigap ia menggendong cucunya.

"Mana uma, hm? " Tanya Adnan.

"Dikamal. Uma gak dibolehin kelual kamal sama Daddy." Sahut Cakra dengan polos. Adnan terkekeh, menantunya itu memang sangat posesif.

Cakra teringat sesuatu. Ia tersenyum antusias. "Kakek! Cakla mau bicala, tapi bukan disini. " Ucap Cakra. Adnan menaikan satu alisnya, ada apa? - pikir Adnan.

"Tapi kakek, jenguk uma dulu aja. Bicalanya nanti pas kakek gak sibuk. " Ucap Cakra. Adnan menganggukkan kepalanya.

"Kakek boleh kedalam? " Tanya Adnan.

"Boleh dong! Tapi Cakla mau gendong dibelakang." Pinta Cakra. Adnan menganggukan kepalanya, pria berumur itu menggendong Cakra ke punggungnya seperti monyet.

Untung pinggang ku masih kuat.

---

"Ada-ada saja kamu." Ucap Adnan menatap putrinya dengan keheranan.

Nadira tersenyum kikuk. " Namanya juga musibah bi." Ia mengelus kepala Cakra yang sedang bermain ponsel di sampingnya.

Adnan terkekeh singkat. Ia menatap Ilham yang sedang duduk seraya matanya terus menatap televisi yang menayangkan siaran berita terkini.

"Ham." Panggil Adnan.

Merasa dipanggil, Ilham menoleh. Ia menatap mertuanya. "Iya bi? "

" Gimana perusahaan kamu? Aman? " Tanya Adnan, hal clasic yang sering Adnan dan Ilham ketika bertemu adalah membicarakan urusan pekerjaan.

"Aman bi. Cuman minggu kemarin, ada yang korupsi, sekitar dua ratus juta. " Ilham menghembuskan napasnya ketika mengingat kejadian dimana salah satu karyawanya mengkorupsi uang kantor.

Adnan mengangguk, dirinya juga sempat mendengar kabar itu. Kabar dimana perusahaan Ilham rugi dua ratus juta gara-gara ada yang mengkorupsi. "Jadi? Sekarang pelakunya udah di tangkap? " Tanya Adnan.

"Udah. Yang ilham kaget dia perempuan," Ucapan Ilham membuat Nadira terkejut. Berani sekali seorang perempuan menggelapkan uang kantor.

"Serius? " Tanya Nadira.

Ilham menatap Nadira lalu tersenyum. " Iya cantik."

Adnan diam sejenak, pria itu menatap Cakra yang matanya fokus dengan ponsel, lalu matanya menatap Ilham kembali, seperti memberi kode.

ILHAM DAN NADIRA •| ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang