Nadira menatap rumah barunya, "rumahnya gede banget kak," Ucap Nadira takjup.
Ilham tersenyum dan mengelus kepala Nadira yang tertutup kerudung itu, "suka gak?"
"Suka banget!"
Nadira dan Ilham masuk kedalam rumah tersebut, rumah mereka bernuansa warna hitam, dan itu kesukaan Nadira Ilham juga menyukai warna hitam.
"Elegan," Gumam Nadira, Ilham menuntun Nadira duduk disopa ruang tamu, "warna hitam kesukaan kamu kan?" Tanya Ilham.
Nadira mengangguk lucu, "iya, suka banget sama rumahnya," Ucap Nadira menatap sekitar ruangan. "Kakak tau dari mana aku suka warna hitam?" Tanya Nadira.
Ilham menatap Nadira dalam, "kamu gak inget aku?" Tanya Ilham menaikan satu alisnya.
"Aku Ilham Waizin Hanan yang waktu kecil sering kamu panggil Waiz," Jelas Ilham.
Nadira terdiam lalu mengerutkan keningnya, cewek itu mencoba mengingat sesuatu, namun sayang itu malah membuat dirinya merasakan sakit dikepalanya. "Sssshhh," Nadira memegangi kepalanya.
Ilham yang melihat itu pun khawatir, "ehh,kenapa? " Tanya Ilham mendekati Istrinya.
Nadira tak menjawab dia menutup menahan sakit.
"Ra?" Ilham memegang pundak Nadira perasaan khawatir menyelimuti dirinya, niatnya bertanya kenapa malah jadi seperti ini?
"Jangan maksain otak kamu berpikir," Ucap Ilham.
Nadira menyenderkan kepada disopa, dan Ilham juga duduk di dekat Nadira, "masih sakit gak?" Tanya Ilham masih khawatir.
Nadira menggeleng lemah, "gak terlalu," Ucap Nadira.
Ilham menghembuskan napasnya lega,syukurlah. Namun dirinya bingung kenapa Nadira tak mengingatnya? Bahkan saat mengingatnya dia malah kesakitan.
Apa mungkin? ---ah sudah lah
---•
"Hallo everybody, Klaudia yang cantik jelita datang membawa aura positif," Pekik Klaudia didepan kelas, Nadira Menggeleng-gelengkan kepalanya melihat kelakuan sahabatnya.
"Gandeng maneh teh Kaludia kuping gue conge denger lo ngomong," Sentak cowok berambut acak-acakan sebut saja dia Koko,karena namanya Chiko namun orang-orang lebih sering memanggilnya Koko.
Klaudia mencebikan bibir, "mulut-mulut gue, dasar koko Krunch," Ejek Klaudia kepada Koko.
"Dasar mulut toa,"
"Koko Krunch,"
"Mulut toa,"
"Koko Krunch,"
"Syuuuut, udah Klau jangan diladenin," Rerai Nadira menarik tangan Klaudia membawa sahabatnya itu ke kursi.
Klaudia menatap Chiko sinis lalu mengacungkan jari tengahnya kepada Chiko
Sedangkan Chiko? Cowok itu melotot ingin menghampiri Kaludia namun segera ditahan oleh teman-temannya.
"Udah biarin Ko, dia cewek," Ucap salah satu temanya Chiko
Kembali ke Nadira dan Klaudia.
"Dir? Gimana first Night nya? " Klaudia menaik turunkan alisnya menggoda Klaudia.
Pipi Nadira memerah mengingat malam pertama mereka yaitu kerjar-kejaran karena Nadira mengejek Ilham takut sama kucing. Dan dimana Ilham mencium keningnya, itu semua masih teringat jelas di pikiranya.
"Ciee, kayanya malam pertama lo nganu ya?" Ucap Klaudia menatap Nadira dengan mata misterius.
"Gimana? Kak Ilham ganas gak? Sakit gak?" Tanya Kaludia beruntun namun berucap pelan takut ada yang mendengar.
KAMU SEDANG MEMBACA
ILHAM DAN NADIRA •| END
Roman d'amour[Follow dulu sebelum baca!! ] -romance ----------------- "Iya cantik." Nadira tak menyangka ia harus menjadi istri kakak kelasnya, berawal dari kakak kelasnya yang melamarnya tiba-tiba.Dan dimana dia harus mulai terbiasa dengan sikap suaminya mulai...