" A' lagi," Ilham menyuapi Nadira dengan bubur polos tak ada bumbu kuning maupun kacang-kacang dan daun-dauan.
Nadira membuka mulutnya, cewek itu menelan buburnya dengan pelan, sebenarnya dia tak suka bubur, tapi karena tawan Ilham yang begitu meng aahh menggiurkan , jadi terpaksa.
'Kalau kamu udah sembuh aku janji bakal beliin es krim! '
Nahh tawaran itu lah yang membuat Nadira goyah, tadinya cewek itu tak mau makan karena makanya hanya dengan bubur.
Dan juga untungnya Ilham pintar bisa mengendalikan situasi.
Setelah beberapa suapan, Nadira menyudahi makanya, cewek itu minum segelas air putih .
Ilham membereskan piring dan gelasnya, cowok itu menaruhnya ke meja dekat kasur.
Ilham duduk disamping Nadira, tangan cowok itu merangkul pundak Nadira hingga cewek itu menyandarkan kepalanya ke dada bidang suaminya.
"Katanya tadi umi sama abi mau kesini," Ucap Ilham, mendapatkan kabar bahwa Umi dan Abinya ingin kesini, melihat menantu kesayangannya katanya.
Mata Nadira berbinar, "beneran kak? " Tanya Nadira antusias.
Ilham terkekeh melihat wajah Nadira yang antusias, tangan cowok itu terulur merapihkan rambut Nadira yang sedikit berantakan.
Ohh iya-- ini sudah infus ke tiga yang Nadira dapat mungkin juga yang terakhir.
"Iya sayang. tanganya bisa digerakin gak? " Tanya Ilham menunjuk tangan yang terpasang infusan.
Nadira menggerakan tanganya secara perlahan, "Alhamdulillah bisa kak," Ucap Nadira, awalnya memang pegal tadi kesini-kesini sudah tidak lagi.
"sabar cantik. Paling infusnya ini yang terakhir," Ucap Ilham melirik infus yang menggantung.
Nadira tersenyum singkat, " Ehh iya, nanti Umi sama Abi datengnya kapan? "Tanya Nadira tak sabar, melihat mertuanya.
" Paling nanti. Kayatanya Abi kamu juga mau kesini, sama om sama tante kamu-"
----°°
"Aunty Iraaaa! " Pekik Seorang bocah cowok merentangkan tanganya minta di gendong.
Dia Muhammad Faisal Hanan. Sepupu Ilham.
Nadira tersenyum melihat Faisal, memang dirinya sudah kenal dengan Faisal karena waktu acara pernikahannya Faisal sempat datang..
"Kak, Faisal-nya naikin dong," Titah Nadira kepada Ilham, karena Faisal berumur 5tahun jadi pendek dan tak sampai untuk menjangkau kasur.
Ilham menghela napas lalu menggendong Faisal,
" Awas aja kalo meluk Aunty," Peringkat Ilham melirik sinis Faisal. Kenapa Umi dan Abinya membawa bocah menyebalkan ini?Faisal menjulurkan lidahnya mengejek Ilham, bocah itu malah sengaja memeluk Nadira. Hal itu mengundang pelototan dari Ilham.
"Udah ham, lagian Faisal kan udah lama gak ketemu Nadira," Ucap Umi Wira yang sedang berada samping menantunya. Nadira.
"Tau kamu Ham, sama bocil aja cemburu, " Tambah Abi Rahman terkekeh melihat anaknya yang bermuka masam.
Ilham menghela napas lalu duduk di sopa yang berada di kamarnya.
"Gimana, Ra? Kamu udah baikan? " Tanya Umi Wira menatap menantunya.
"Alhamdulillah mi udah," Sahut Nadira tersenyum lembut.
Umi Wira tersenyum, " Kamu jangan makan pedes mulu atuuh, " Peringat Umi Wira kepada menantunya.
Nadira menggaruk pipinya yang tak gatal, cewek itu cengengesan tak jelas, "hehe, Nadira gak janji mi," Ucapnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ILHAM DAN NADIRA •| END
Romance[Follow dulu sebelum baca!! ] -romance ----------------- "Iya cantik." Nadira tak menyangka ia harus menjadi istri kakak kelasnya, berawal dari kakak kelasnya yang melamarnya tiba-tiba.Dan dimana dia harus mulai terbiasa dengan sikap suaminya mulai...