[Follow dulu sebelum baca!! ]
-romance
-----------------
"Iya cantik."
Nadira tak menyangka ia harus menjadi istri kakak kelasnya, berawal dari kakak kelasnya yang melamarnya tiba-tiba.Dan dimana dia harus mulai terbiasa dengan sikap suaminya mulai...
Ini serius pembaca udah 1K? 😭 Aaahh kaget banget, pas liat WP 😭 Langsung nangis terharu pas disekolah😭
Oke, itu terlalu lebay. Tapi seneng banget!
Untuk kalian pembaca setia Ilham dan Nadira, thank you!!
Happy Reading! ----
Ilham melihat Nadira yang sedang memakai kerudung putih.
"Beneran, kamu mau sekolah? " Tanya Ilham, ia tak yakin istrinya sekolah, padahal baru sembuh.
Nadira mengangguk, "iya kak, kan sekarang ulangan akhir semester. Kalau aku gak masuk, nanti gimana kalau gak naik kelas? " Sahut Nadira .
Ilham menghela napasnya, "kan bisa ujian susulan, sayang. "
Nadira menggeleng-gelengkan kepalanya, "nggak ah, lagian ku udah sembuh kok. Nihh liat," Nadira merentangkan tanganya. Paedahnya apa Ra?
Ilham terkekeh dengan kelakuan istrinya, cowok itu membenarkan sedikit rambut Nadira yang keluar dari kerudung. " Nahhh, cantik kan. Gini kan rapih. Rambutnya gak keluar. " Ucap Ilham memegang kedua pundak istrinya.
"Masa? Tadi aku gak liat,"
Ilham terkekeh lagi, cowok itu mencium kening Nadira lama, tanganya mengelus pipi merah Nadira.
"Semangat, " Ucap Ilham, terakhir mencium ujung hidung istrinya.
"Aku kan udah sembuh, kakak-kan punya hutang, katanya kalau aku sembuh mau beliin aku es krim,"
Ahhh! Ternyata istrinya masih mengingatnya.
"Iya, nanti kamu udah pulang sekolah, kita ke indoapril," Ucap Ilham pasrah.
Nadira tersenyum antusias, cewek itu memakai sepatunya dengan cepat."beli yang jumbo! "
"Dihh, ngelunjak ya?! "
----••••
Nadira melihat selembar kertas yang berada di mejanya, cewek itu menggaruk kepala yang terasa gatal.
Ayo nadira kamu pasti bisa! Masa soal kaya gini aja susah.
Cewek itu berpikir sejenak lalu sedetik kemudian tersenyum dan mengisi kertas ujian itu dengan sangat mudah.
"Pstttt psttttt, Ra," Suara Klaudia dari sampai membuat Nadira menoleh dengan pelan.
"Nomor 8? Sumpah susah banget," Ucap Klaudia setelah Nadira menoleh.
Nadira menggaruk kepalanya tak gatal, cewek itu menyobek kertas buku sedikit lalu menuliskan sesuatu.
Nadira memberikan sobekan kertas itu kepada Klaudia, hal itu membuat Klaudia mengembangkan senyumanya. Namun senyuman itu memudar kala melihat apa isi tulisan itu
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
