37. Pengganggu

1.9K 167 11
                                    

Gak jadi up hari minggu☺✋

Tangan aku gatel pengen double up

---
6 bulan kemudian.

Hari berganti, makin hari kandungan Nadira makin membesar, sekarang usia kandungan istrinya Ilham itu menginjak 7bulan, dan dua bulan lagi mungkin akan bertemu dengan sang buah hati tercinta yang selama ini ditunggu-tunggu.

Dan pada kehamilan Nadira yang menginjak 6 bulan, Ilham tak pulang kerja malam-malam, dirinya akan pulang waktu sore saja, itu juga sudah keputusan Ilham dan Abinya.

"Hallo, anak Daddy, sehat-sehat terus ya didalam  perut Uma,jangan suka nendang-nendang kasian Uma kamu, " Ucap Ilham mengelus perut buncit Nadira lembut.

Nadira tertawa, "iya Daddy, " Sahut Nadira menirukan suara anak kecil.

Ilham terkekeh, ia berdiri lalu mencubit pipi Nadira yang semakin berisi, "gemess banget si! Astaghfirullah" Ucap Ilham terlanjur gemas.

"Ihh, jangan keras-keras dong nyubitnya, " Ucap Nadira.

"Uluuuu, sakit ya? Maaf-maaf, " Ilham mengelus pipi Nadira yang memerah.

"Ohh iya, nanti katanya umi mau kesini, " Ucap Ilham.

Nadira yang tadinya cemberut menjadi tersenyum lebar, "serius? " Ilham mengangguk, "iya, katanya mau nemenin kamu, "

Nadira membulatkan mulutnya, cewek itu duduk dikasur karena kakinya terasa pegal.

"Aku berangkat kerja dulu ya, " Ucap Ilham melihat jam sudah jam 7 lewat.

Nadira mengangguk, " Aku mau anterin kakak sampe pintu rumah, boleh? " Nadira tersenyum sangat manis, ngebujuk nih ceritanya.

"Yaudah ayo, " Ilham mengulurkan tanganya, dengan hati-hati Nadira berjalan pelan, lalu keluar kamar dibantu oleh Ilham.

"Pelan-pelan jalanya, " Peringat Ilham.

Sampai di pintu luar, "aku berangkat dulu ya, inget jangan ngerjain pekerjaan rumah, jangan makan pedes, asem, terus jangan cape-cape, " Ilham seraya menatap perut buncit Nadira.

"Iya kak,"

"Aku berangkat dulu cantik, Assalamu'alaikum, "

"Waalaikumsalam salam, "

Nadira berbalik, "astaghfirullah, " Dirinya dikagetkan dengan bi Lastri yang tiba-tiba muncul.

Bi Lastri tersenyum kecil, " Maaf non, bibi ngagetin, " Ucap Bi Lastri.

"Astaghfirullah bibi, "

-----•••••

"Senang bisa bertemu lagi dengan anda tuan Abigail, " Ucap Ilham tersenyum kepada pak Abigail, cowok itu sedikit menyerit ketika melihat perempuan seumuran dirinya yang berada di sebelah pak Abigail. Mungkin istrinya pikir Ilham.

" Ahhh, senang bisa bertemu dengan anda, em bagaimana kabarmu? "Tanya pak Abigail basa-basi.

" Alhamdulillah, saya sehat, " Ilham mengalihkan tatapanya pada meja, ingat didepanya ini ada seorang wanita.

"Ohh dan ya, perkenalkan dia putri saya, namanya Asriwistra, dia putri saya satu-satunya, " Abigail memperkenalkan wanita yang ternyata putri nya.

Asriwistra mengulurkan tanganya "Asriwistra Abigail, " namun Ilham hanya menyatukan tanganya didepan dada seraya tersenyum sangat tipis.

Asriwistra dengan pelan memundurkan tanganya lagi, ia sangat malu. Cewek berambut panjang dan dres maroon yang dipakainya itu menatap kagum Ilham.

"Jadi? Ada apa anda datang kesini? " Tanya Ilham, jujur ia sedikit risih ditatap oleh si Asriwistra.

ILHAM DAN NADIRA •| ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang