36. ASTAGHFIRULLAH

1.8K 169 3
                                    

"Kak mau ikut, " Nadira menarik ujung baju Ilham

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kak mau ikut, " Nadira menarik ujung baju Ilham.

Ilham menghela napas, cowok itu sedikit membungkuk,menyamakan tingginya dengan Nadira, "dengerin Aku, Cantikkk, disana aku meeting, kamu bakal sendiri nanti, emang mau? " Ilham mengelus kepala Nadira.

Nadira menatap Ilham memohon, "gapapa, asal sama kakak, ya, boleh ya? " Nadira matanya mulai berair, menahan tangisan.

Ilham melihat itu sungguh tak tega, cowok itu berpikir sejenak lalu mempunyai ide cemerlang, sebenarnya bukan tak mau membawa Nadira namun di kantor kebanyakan pegawai cowok jadi ia tak rela wajah cantik istrinya terbagi.

"Boleh, asal pakaian kamu tertutup bisa? " Ucap Ilham.

Nadira mengangguk antusias, cewek itu mulai memakai baju gamis nya dan jilbab instan jumbo, setelah itu memakai cadar berwarna hitam senada dengan kerudung nya.

Ilham tersenyum, istrinya memang sangat tahu sekali Ilham menginginkan hal itu, "pintar banget si, istri siapa? " Ucap Ilham mencubit pipi Nadira yang tertutupi cadar.

"Istrinya kak Ilham Waizin Hanan, " Sahut Nadira.

"Yaudah yu berangkat, nanti telat lagi, "

"Iya ayo, nanti di dimarahin lagi! "

"Mana ada aku kan bosnya! "

-------•••••

"Pagi pak, " Sapa para pegawai di kantor.

Ilham hanya mengangguk, seraya tanganya memegang erat tangan istrinya.

"Tegang gitu si? Katanya tadi mau ikut? " Ucap Ilham sedikit terkekeh merasakan tangan Nadira mendingin dan sedikit berkeringat.

"Takut, liat tante-tante disana, ko natap aku kaya gitu?" Sahut Nadira memelankan suaranya, pasalnya ia takut melihat para pegawai wanita yang melihat Nadira dengan tatapan tak suka.

"Sayang,mereka masih muda, masa disebut tante-tante, " Ucap Ilham, cowok itu membawa Nadira menaiki lift.

"Tapi, wajah mereka kaya tante-tante, " Sahut Nadira polos.

Ilham menahan tawanya, "gak boleh gitu cantik, gak baik, " Tegur Ilham, meskipun ia sangat ingin tertawa ketika Nadira menyebut bahwa para pegawai perempuan itu dengan tante-tante.

Nadira menyengir dibalik cadarnya, cewek itu menatap kagum ruangan Ilham yang elegan dan pasilitas lengkap.

"Disana wc, " Ilham menunjukan setelah kiri, "nahh kalo disana ruangan pribadi aku, ada kasur, ada camilan juga, kalo kamu cape terus pengen istirahat disana aja ya, " Ucap Ilham menunjukan ruangan pribadinya yang terletak disebelah wc.

Nadira mengangguk, ia menatap hamparan kota bandung yang sangat padat akan kendaraan dibalik kaca besar transparan.

"Kak ini kita dilantai berapa? " Tanya Nadira.

ILHAM DAN NADIRA •| ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang