23. Permainan dimulai

2.5K 156 2
                                    

"Kak, ko gak ada bahan makanan si? " Nadira melihat isian kulkasnya hanya ada tempe, kentang dan juga telur selebihnya snack dan minuman kesukaan Nadira dan Ilham.

Ilham yang sedang duduk anteng di kursi meja makan pun menatap istrinya, "masak aja yang ada disitu, sayang. Nanti besok kita ke supermarket, " Ucapnya lalu bermain game kembali.

Nadira menghela napas, cewek itu berpikir ingin membuat apa? Tempe goreng? Ahh itu sudah terlalu biasa, mari kita buat yang luar biasa.

"Kak, kakak suka makanan pedes gak? " Tanya Nadira.

"Suka, apalagi yang buat kamu,"

Nadira memutar bola matanya malas, ada-ada saja.

Nadira mulai memotong tempe itu, cewek itu juga memotong kentang yang sudah dikupas.

Nadira merendam tempe itu diair yang sudah tercampur dengan bumbu penyedap. Dia juga merebus kentang itu. Seraya menunggu bumbu tempe itu neresap dan kentang matang Nadira mengulek cabai yang sudah diberi garam dan micin.

"Hoooh, ayo! Atuuuh. Zilong, astaghfirullah noob banget. Jugil woy jugil," Pekikan heboh berasal dari mulut Ilham yang sedang bermain game online.

"Berisik lo Ham," Suara Abijal terdengar.

Nadira melihat Ilham seraya mengulek, cewek itu menggeleng-gelengkan kepalanya heran, kenapa suaminya begitu berisik saat bermain game?

Setelah bumbu meresap ke tempe, Nadira mulai menggoreng tempe itu sedikit-sedikit. Cewek itu juga melihat kentangnya sudah matang atau belum.

Ripuh.

Setelah beberapa saat.

"Aduh," Nadira melihat tanganya yang terkena cipratan minyak. Cuman sedikit, tadi dia hanya refleks saja. Haha.

Sontak Ilham menatap cepat Nadira, "kamu gapapa? " Tanya Ilham seraya menaruh ponselnya begitu saja lalu pergi menghampiri istrinya padahal game nya sedang berlangsung.

"Nggak, cuman kecipratan minyak aja," Ucap Nadira tersenyum seraya membalikan tempenya.

"Aku bantuin ya, "

"Nanti kakak ngerecokin lagi,"

Ilham menggaruk kepalanya tak gatal, " Ahh aku bantuin, oke. Oke " Pinta Ilham lalu melihat kentang yang sedang direbus.

Nadira tak menjawab, cewek itu sedang fokus dengan tempenya.

"Ra, ini kentangnya udah mateng, mau diapain lagi? " Tanya Ilham mengangkat salah satu kentangnya yang sudah matang.

"Angkat, terus tuang ke mangkok plastik. Terus penyek-penyek deh," Nadira menginstruksikan Ilham.

Ilham mengangguk, cowok itu mengambil mangkok plastik lalu memasukan kantangnya.

Cowok itu melihat kekanan kekiri, mencari sesuatu. dia mengambil sebuah mutu lalu menguleknya.

Nadira yang sedang menuangkan tempe ke piring pun menoleh kepada suaminya, takut nanti suaminya salah.

"Kak, kok pake ulekan si? " Tanya Nadira melihat Ilham yang menghaluskan kentang dengan ulekan.

"Lah terus pake apa? " Tanya Ilham menaikan satu alisnya.

"Pake sendok juga bisa kak, itu kan ada bekas sambalnya,"

Ilham melirik ulekanya, memang benar ada bekas sambal. Cowok itu meringis dan menggaruk kepalanya tak gatal

"Biar Nadira aja, kakak duduk anteng aja udah," Ucap Nadira lalu mengambil alih mangkok yang berisi kentang sudah halus tapi baru setengah.

Ilham duduk di meja dapur, melihat cara memasak Nadira, lumayan siapa tau nanti dia bisa memasak.

ILHAM DAN NADIRA •| ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang