Setelah mengantarkan adiknya, Elfath langsung menuju ke sekolahnya karena beberapa menit lagi bel masuk akan berbunyi.
Elfath berjalan santai melewati koridor Sma Mutiara dengan tangan yang dimasukan ke saku celana dan heandset ditelinganya tanpa memperdulikan keadaan sekitar. Banyak tatapan memuja yang ditujukan kepada nya dari siswi" yang berada disekitaran koridor.
Brak
Akibat tabrakan yang lumayan keras semua buku yang dibawa Zia berserakan dilantai.
Elfath melepas heandset yang sebelumnya terpampang ditelinganya. Dia hanya melihat kearah cewek yang baru saja menabraknya tanpa niat membantu sedikit pun.
"Kalau jalan itu mata nya dibuka,jangan ditutup," oceh Zia kesel
Seharusnya sekarang buku yang dibawa dirinya, sudah berada dimeja pak Wawan bukan malah berserakan dilantai.
Elfath masih diam melihat punggung cewek itu. Sekarang posisi Zia sedang menunduk, wajah Zia tertutup dengan rambutnya yang tergurai.
Selesai membereskan buku, Zia memalingkan wajahnya menghadap cowok yang sudah menabraknya tadi. Belum juga Zia memarahi cowok itu, tapi Zia lebih dulu terkejut melihat cowok itu.
Jlepp
Bagaikan disambar petir, keduanya terdiam saling menatap satu sama lain .
Zia terdiam melihat orang yang sudah ia tabrak, ternyata cowok dingin dan ga tau terimakasih yang dia temui tadi pagi.
Elfath juga terdiam memandangin wajah cewek didepannya dengan rambut tergurai panjang
"Cantik." gumam Elfath pelan tanpa didenger oleh Zia.
Kemudian Elfath melanjutkan langkahnya meninggalkan cewek yang sudah menabrak nya tadi. Sedang kan Zia masih mematung ditempatnya.
Zia baru tersadar saat melihat cowok tadi berlalu pergi begitu saja.
"Dasar ga tau diri,bukannya minta maaf malah pergi begitu saja."
Zia melanjutkan tugasnya mengantarkan buku ke meja pak Wawan daripada dia dimarahin oleh guru terkilerr di sma rajawali.
"Cuma ngantar buku doang lama banget sih Zi. Gua udh hampir mati kelaparan nungguin lu," oceh Kana Cici Utami yang biasa dipanggil Cici, sahabat terbaik Zia sejak mereka duduk disekolah dasar
"Ciee lah Ci, cuma sebentar doang. ya udh ayuk kekantin, sebentar lagi bel masuk,"
Sepanjang perjalanan menuju kantin , mereka tidak berhenti mengoceh diiringi candaan dari Cici yang membuat keduanya ketawa.
"Zi, lu kenal ga cowok yang kelas dua belas mipa 3."
Zia mengelengkan kepalanya tanda ia tidak mengenal cowok yamg sahabatnya maksud itu
"Lu sih sibuk belajar mulu , ikut gue ngelirik cogan kek biar otak lu bisa mendapatkan sedikit vitamin," ujar Cici
"Perasan kamu deh yang sibuk belajar 24/7 bukan aku. Lagian ga ada gunanya ngelirik cowok yang belum tentu ngelirik aku." seru Zia yang membuat Cici menghela nafas pasrah
KAMU SEDANG MEMBACA
Elfath (Selesai✓)
Teen FictionElfath Bintang Adrian, sosok yang sangat di kagumi banyak orang, karena kebaikan hatinya yang suka menolong sesama. Cuek, tapi perhatian. Laki-laki yang selalu menebar senyuman manisnya, dalam keadaan apapun. Memiliki wajah tampan, membuat semua kau...