49. Elfath

28 7 0
                                    

Hallo semua apa kabar
Aku up lagi nih guys
Semoga kalian suka
Bintang dan vote nya jangan sampai lupa

Happy reading🌻

Sebulan telah berlalu. Hari ini murid kelas dua belajar sman mutiara akan melaksanakan ujian akhir. Terlihat tujuh remaja yang sedang berkumpul di parkiran sekolah. Mereka telah siap untuk mengikuti ujian. Dua minggu sebelum ujian. Mereka sudah mempersiapkan semuanya dengan baik. Belajar tanpa rasa lelah. Hanya untuk menwujudkan mimpi mereka.

Bel berbunyi, tanda ujian akan segera dimulai.

Tujuh remaja tersebut sangat semangat, walaupun dalam hati terbesit rasa takut akan kegagalan. Tapi hal itu tidak membuat mereka pantah semangat.

"Semoga lembaran jawaban kita ga ada yang kosong." ucap Yogi terkekeh pelan.

"Figthing, guys." sorak Mirza membuat mereka semua tersenym bahagian.

Tujuh remaja tersebut melewati kooridor yang ramai dengan murid dua belas. Ada murid yang sedang fokus belajar. Ada juga yang hanya verdiri santai sambil main ponsel, seperti tidak ada beban sama sekali.

Mereka menghentikan langkah ketika sudah sampai di ruangan ujian Zia dan Cici.

"Semoga ujiannya lancar." ucap Elfath sambil mengusap rambut hitam Zia.

"Kak El, juga." ujar Zia senyum.

"Semoga ujiannya gagal, Ci." seru Arya mengacak rambut Cici meniru tingkah Elfath.

Cici menepis tangan Arya yang sudah berani berantakin rambutnya. "Lu apaan sih, Rambut gue jadi berantakan." cetus Cici menatap Arya kesal.

Membuat yang lain tertawa melihat raut wajah Arya yang memelas. "Bukannya makasih udah disemangatin. Malah marah-marah." ucap Arya dengan wajh memelas

Cici ga salah dengar, Arya menyemangatinya. Yang ada menurunkan semangatnya kali." Lu doain ujian gue gagal, ogeb. Bukan berhasil." kesal Cici.

Sepertinya Cici harus banyak bersabar-sabar berhadapan dengan Arya.

Arya mengaruk tengkuknya yang tak gatal. sambil menyengir kuda.
"Hehhe maap. Semoga ujiannya berhasil." ucap Arya sambil tersenyum tulus.

"Udah Ar, jangan rusakin mood Cici." cegah Yogi saat melihat wajah Cici yang kesal.

"Noh, gurunya udah datang." ucap Alif dingin.

Yogi menarik tangan Arya dan Mirza begitu saja menuju ke kelas mereka. Diikuti oleh Elfath dan Alif yang berdampingan.

Elfath memperlambat langkahnya, mengambil ponsel dibalik saku celananya. Kemudian membuka aplikasi whatsapp. Jari jemarinya menari lancar diantara keybord.

Zia yang masih berdiri didepan pintu, membuka ponselnya saat mendapatkan notif dari whattsap. Bibirnya tertarik membentuk lengkukan senyuman yang sangat manis, saat membaca chat dari lelaki yang dia cintai.

Zia Almahira🌻
Semangat ujiannya, cantik🤍

Zia menoleh kearah Elfath yang sudah sampai didepan kelasnya. Zia melemparkan senyuman kearah Elfath, saat lelaki itu menatap kearah nya
...
Suasana kantin sangat riuh dengan murid kelas dua belas yang baru saja selesai mengikuti ujian. Suara tawa, cibirin bahkan teriakan mbak kantin. Membuat suasana semakin seru.

Hanya tinggal seminggu lagi mereka bisa berdesak-desakan hanya untuk mendapatka makanan. Membuat mbak kantin kesal karena untang yang melunjak. Setelah ini semua akan berakhir.

Elfath (Selesai✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang