44. Elfath

34 9 0
                                    

Hallo semua! Apa kabar?
Semoga kalian selalu dalam keadaan baik.
Updatee lagi guys
Bagian Kali ini perdana lebih dari 3k kata.
Ayuk dong Bintang dan spam komennya jangan sampai lupa
Terimakasih sudah meluangkan waktu untuk baca cerita saya.🌻

Happy reading🌻


Seminggu berlalu, semenjak Zia mendapatkan kabar, bahwa ia masih mempunyai kesempatan untuk bisa mengikuti thomas cup bulu tangkis 2022 dithailand.

Terlihat tujuh remaja sudah berkumpul didepan kediaman Anggar. Elfath, Arya, Alif,Mirza,Yogi, Cici dan Villa, mereka semua akan menemani Zia untuk mengikuti seleksi dengan Nadia. Mereka  memilih menunggu diluar, tidak ingin merepotkan Tante Anisa

"Atlet cantik, datang guys." ucap Arya saat melihat Zia keluar dengan jaket atletnya itu.

Zia tersenyum  menanggapi ucapan Arya.

Elfath terdiam mematung menatap lekat kearah Zia. Hari ini, gadis itu terlihat sangat cantik dengan celana training hitam, jaket yang membaluti tubuhnya. Tidak lupa rambut yang diguncir kuda ditutupi oleh topi hitam. Tas raket yang disampirkan dipundak kirinya. Hal itu membuat Elfath terpana apalagi senyuman yang terbit diwajah gadis itu.

"Zia, jangan senyum!" ujar Elfath membuat mereka semua binggung.

"Senyuman kamu terlalu manis. Aku ga kuat." ucap Elfath sambil terkekeh karena ucapan sendiri.

Bukannya mendengarkan Elfath.  Zia malah semakin melebarkan senyumannya yang terlihat sangat manis.

Alif, Yogi, Arya, Mirza, Cici, Villa menatap ke arah Elfath dengan mulut sedikit terbuka menampak raut wajah kaget sekaligus tak percaya. Seorang Elfath bisa bertingkah tidak jelas seperti tadi?. Sungguh hal yang sangat langka.

"Za, tadi beneran Elfath?" ucap Yogi yang tidak percaya mendengar ucapan Elfath.

"Sepertinya Bukan!" ujar Mirza

"Terus tadi siapa dong."

"Kang kunti kali."

Yogi menoyor kepala Mirza."Mana ada kang kunti dipagi hari."

Villa menepuk bahu Elfath yang masih tersenyum." Kak El, waras?" ucapnya dengan raut wajah tak percaya.

"Waras kok." ucap Elfath tersenyum.

Mereka semua sudah tau, jika Elfath menyukai Zia. yang jadi masalahnya, tidak biasanya Elfath mengekpresikan perasaannya secara langsung. Hal tersebut bener membuat mereka semua terkejut.

"Sepertinya, kita harus merayakan ini semua." ucap Arya dengan tatapan masih fokus kearah Elfath

"Perayaan atas perubahan sifat Elfath terhadap perempuan," sambung Arya

"Ternyata gini ya. Kalau cowok anti dengan perempuan lagi kasmaran." ucap Villa menggeleng tak percaya

"Jatuhnya jadi serem." sahut Cici.

Zia hanya menahan tawa supaya tidak lepas saat melihat raut wajah temannya yang tidak percaya. Zia sudah biasa mah dapat ucapan manis dari Elfath secara tiba-tiba, walaupun sangat jarang hehhe.

"Ga jadi ikut seleksi, kah?" ucap Elfath saat menatap sahabatnya yang masih dengan posisi diam mematung dngan raut wajah yang membuat Elfath tertawa.

"Kalau tunggu mereka mangap, lama banget." Elfath menarik tangan Zia  segera meninggalkan sahabatnya.

"Eh, kok pergi sih." ucap Yogi yang masih melotot melihat kepergian Elfath

"Semangat cosplay jadi patungnya." Alif menepuk bahu Arya, Yogi dan Mirza bergantian. kemudian pergi menyusul Elfath dan Zia.
...
Mereka semua sudah sampai di gor bandung tempat dilaksanakan seleksi antara Zia dan Nadia. Seleksi yang hanya dihadiri oleh Cosh Arif dan beberapa pelatih lain yang mengurus atlet indonesia.

Elfath (Selesai✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang