07. Elfath

138 19 4
                                    

Semilir angin menyapa dipagi hari, seorang gadis kecil yang masih kelas empat sd sudah siap dengan baju kodok jeans dengan dalaman kaos pink pendek dan bandana pink yang terpasang rapi di rambutnya, sudah terduduk manis di kursi roda. Masih pagi tapi Ara sudah dikelilingi oleh para cogan idaman semua cewek.

Hari ini Elfath dan sahabatnya bolos sekolah untuk memenuhi janji mereka kepada gadis kecil yang hari ini kelihatan sangat imut.

Elfath dan Ara pergi dengan mobil
Sedangkan yang lain mengikuti mereka dari belakang dengan motor masing masing siap membelah jalan raya bandung yang sangat ramai.

Banyak ocehan yang keluar dari para pengendara dijalanan, melihat mereka dengan pakaian bebas di pagi hari

Anak muda sekarang kerja ny cuma bolos doang

Izin ke orang tua untuk sekolah ,tapi malah bolos sekolah.

Dasar anak muda sekarang, kerjaan nya cuma keluyuran.

Nanti waktu besar, pasti mereka ga bisa apa apa

Kasian orang tua nya kerja keras buat anaknya , tapi anaknya malah begini.

Masih banyak ocehan dari para pengendara di jalan untuk mereka. Tanpa Mengenal siapa mereka, tapi dengan beraninya  menilai mereka buruk hanya karena melihat dari luar saja.

Mirza bisa mendengar beberapa ocehan dari para penjalan kaki kepada mereka.

Mirza menyetarakan  kecepatan motornya dengan Alif.

"Lif, kok mereka malah ngatain kita bolos sih." ucap Mirza saat sudah berpapasan dengan Alif.

"Biarin aja lah Za. Lagian apa yang mereka bicarakan juga ga bener. Udah kebiasan manusia, cuma bisa menilai orang dengan apa yang mereka lihat diluar saja, tanpa tau yang sebenarnya." ujar Alif acuh.

" Dasar Ibu ibu gosip." Ucap Mirza sambil mempercepat laju motornya.

Mereka Semua sudah sampai di Tempat pemakamam umum. Elfath sudah membeli sebuket bunga lily kesukaan bundanya.

"Udah siap ketemu Bunda," Ucap Arya kepada Ara.

"Udah dong , Ara udah ga sabar pengen cerita sama bunda."

Hari ini Ara sangat bahagia karena bisa datang ke rumah baru bundanya.

Alif menepuk bahu Elfath yang melamun menatap kearah pintu tpu lalu menganggukan kepalanya, menyakinkan Elfath kalau semuanya baik-baik aja, diakhiri dengan senyum kearah Elfath.

Kelas sepuluh sma, terakhir Elfath mengunjungi makam bundanya seorang diri. Sekarang Elfath kembali datang bersama Adek dan sahabatnya. Elfath sangat merindukan  Bundanya. Tapi dia tidak sanggup untuk mengunjungi makam bundanya. Dia merasa bersalah, Andai aja waktu itu dia ga paksa bunda untuk sekedar membeli permen lolipop untuknya. Pasti sekarang bundanya masih disini bersamanya.

Elfath melangkah pelan menuju makam bundanya berada, dengan tangan membawa sebuket bunga lily indah. Diikuti dengan Arya yang mendorong kursi roda Ara dan ketiga sahabatnya.

Elfath berjongkok, mengusap pelan batu nisan dihadapannya. "Assalamualaikum Bunda.
Hari ini El datang dengan Ara dan sahabat El. " Ucapnya sambil membersihkan makam bunda nya

Sahabatnya ikut berjongkok mengintari makam bunda Elfath.
Ara yang terduduk diatas pangkuan Arya, mulai mengusap batu nisan milik bundanya.

Ara menatap sendu ke arah gundukan tanah di hadapannya itu."Assalamualaikum Bunda, Sudah lama Ara ga ketemu bunda. Ara rindu Banget bunda. Bunda tau ga, Ara udah kelas empat SD loh , sekarang Ara udah besar kan. Tapi Ara ga suka sekolah , di sekolah ga ada yang mau temanan sama Ara. Kata mereka, Ara itu anak cacat, karena kaki Ara ga bisa jalan seperti mereka. Mereka semua selalu gangguin Ara." Cerita gadis kecil dengan baju kodok yang kelihatan sangat gembira bercerita dengan bundanya

Elfath (Selesai✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang