46. Elfath

34 9 0
                                    

Hai semua
Setelah pikir panjang
Aku putuskan untuk update malam ini hehe.
Semoga kalian suka
Bintang dan comentnya jangan sampai lupa ya🌻
Yang Silent reader ga temenan hehhe

Happy reading All🌻

Setelah menghabiskan waktu bersama Zia. Elfath langsung memutuskan untuk pulang. Matanya sudah tidak sanggup menahan kantuk yang menyerang, mungkin akibat dari obat yang ia minum.

Elfath memasuki perkarangan rumahnya. Suara samar-samar yang terdengar dibalik pohon besar disamping gerbang rumahnya mengalihkan perhatian pemuda itu. 

Setelah memarkirkann motornya. Elfath kembali keluar menuju suara samar-samar yang ia dengar tadi.

Terlihat seorang wanita paru bayah bersama seorang remaja seumuran dengan Elfath, sedang beradu argumen. Terlihat dari raut wajah kedua orang tersebut yang diselimuti amarah.

"Mama ga pernah mikirin keadaan anak kandung sendiri," ucap remaja tersebut dengan nada tinggi.

"Saya ga pernah punya anak seperti kalian," ujar wanita paruh baya itu membuat hati anaknya  perih.

"Mama." lirih Elfath pelan. Dirinya tidak menyangka atas apa yang telah ia dengarkan tadi.

"Mama egois. Mama udah ninggalin aku dan adek. Hanya karena harta.

"Aku akan bilang semuanya. Kenapa mama menikahi om Satria." ucap Remaja tersebut yang langsung hendak pergi dari hadapan mamanya.

Wanita paruh baya tersebut menampar keras pipi anaknya.
"Jangan berani merusak rencana saya!" ucapnya tegas.

Fadli tertawa miris melihat Mamanya yang sangat takut." Aku tau semua perbuatan keji Mama. Bahkan Mama rela membunuh istri pertama dari om Satria." ucapnya membuat Erin terkejut.

Elfath ikut terkejut mendengar ucapan yang keluar dari murid baru disekolahnya itu. Ternyata murid baru tersebut merupakan anak kandung dari Mama tirinya.

"Saya juga akan membunuh kamu. Jika kamu berani membocorkan semua rahasia saya." Erin menatap Fadli seperti ingin membunuh. Sepertinya naluri hati seorang ibu tidak pernah ada diwanita iblis seperti Erin yang hanya memikirkan tentang harta.

Elfath keluar dari balik persembunyiannya dibelakang tembok gerbang. Tepukan tangan yang berasal dari Elfath membuat Erin sangat terkejut.

"Pembunuh yang bersembunyi dibalik wajah sok baik," ucap Elfath tersenyum kecut.

"Semua yang kamu dengar itu tidak benar." ucap Erin sedikit gugup

Elfath tersenyum remeh melihat Erin yang kelihatan gugup. Disaat seperti ini pun ,wanita itu masih bisa menyembunyikan semuanya.
"Karena Anda. saya kehilangan bunda. Karena Anda juga, Adek saya jadi lumpuh." ujar Elfath menunjuk kasar kearah Erin  dengan mata yang memerah.

Erin berusaha untuk kelihatan biasanya. Sebenarnya melihat wajah Elfath yang memerah. Membuat Erin sedikit takut.

Sedangkan Fadli juga menatap kaget kearah Elfath yang tiba-tiba muncul. Kebetulan macam apa ini. Teman disekolah barunya itu, ternyata anak tiri dari Mama kandungnya. Perasaan benci hadir direlung hati Fadli kepada sosok Elfath.

"Karena lu. Gua dan adek gue menderita." batin Fadli menatap benci kearah Elfath.

"Aku harus bilang semua ini pada Papa." ucap Elfath pelan dengan pikiran  kacau.

Erin tertawa remeh menatap kearah Elfath. "Percuma kamu bilang sama Papa. Papa  ga akan pernah  percaya dengan omongan anak haram seperti kamu." ujarnya senang saat melihat raut wajah Elfath yang emosi.

Elfath (Selesai✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang