lima remaja sedang berdiri tersenyum sumrigh melihat sepasang manusia seperti seorang kekasih yang sedang berdiri tidak jauh dari mereka.
"Kalian jangan gerak," ucap Arya menghentikan langkah Elfath dan Zia yang hendak menghampiri mereka.
"Kenapa?" tanya Zia
"Pokoknya jangan gerak." Arya mengambil hp nya, lalu membuka kamera. Arya memfokuskan kamera ke arah manusia yang berdiri berlawanan dengan nya.
Ckrekk
"Cocok kan." Arya memperlihat hasil foto kepada sahabatnya dan Cici kecuali kepada Elfath dan Zia.
Mereka mengganguk mengiyakan, kalau sepasang manusia yang difoto itu emang cocok.
"Kak Arya, fotonya dihapus." Zia segera menghampiri Arya ingin mengambil ponselnya untuk menghapus foto yang sudah dipotret oleh laki-laki konyol itu.
Arya kembali memasuki ponsel kedalam saku celana dengan cepat, agar cewek itu tidak merebutnya.
"Ihh, siniin ponsel kamu." rengek Zia dengan wajah kesal.
Setelah cukup mengamati hal yang terjadi didepannya, Elfath ikut menghampiri mereka yang berjarak sekitar beberapa centi
"Biarin aja, Nanti fotonya bisa jadi kenangan," ujar Elfath lembut.
Akhirnya Zia pasrah membiarkan foto itu tetap tersimpan diponsel Arya. Mata tajam Zia menatap ke arah Cici yang sedang tersenyum
"Ngapain lu senyum hah." Zia memukul bahu Cici kesal.
"Suka-suka gue dong, wlekk." Cici malah menjulurkan lidahnye kearah Zia, membuat gadis itu semakin kesal kepada sahabatnya.
"Untung lu masih gue anggap sahabat." Zia pergi meninggalkan mereka semua dengan wajah kesal. Zia sedikit kecewa kepada Cici karena sudah membohonginya.
Cici mengejar langkah Zia yang belum jauh.
"Gua minta maaf, gua nggak bermaksud bohong." Cici memegang kedua bahu sahabatnya dan menatap lekat matanya.
"Lu ninggalin gue sendiri," ucap Zia dingin.
"Maaf Zia, janji nggak akan ninggalin lu lagi."
"Hmm."
"Ceritanya , udah dekat lagi nih sama kak El." Cici menyenggol bahu Zia mengoda gadis itu.
"Apaan sih." Zia memalingkan wajahnya kearah lain, gadis itu tidak ingin melihat wajah tengil sahabatnya.
"Ohh Semua ini pasti rencana lu kan." ucap Zia yang sadar akan semuanya, menatap intes sahabatnya. "Lu yang nyuruh kak El kesini ya, nggak mungkin cuma kebetulan kak El ada dimall yang sama seperti kita."
"Tumben lu pinter Zi, itu semua emang rencana gue." Cici menjauh dari Zia saat melihat tatapan yang tidak bersahabat dari Zia.
"Awas lu Ci." Zia mengejar Cici yang sudah lari menjauh dari nya. Sebelum Zia memberi pelajaran ke Cici, gadis itu tidak akan berhenti mengejar Cici yang sudah lari.
Lima sahabat cowok hanya terdiam melihat tingkah Zia dan Cici yang seperti anak kecil. Kalau dihitung mereka sudah lari sekitar 5 kali putaran ditempat yang sama. Akhirnya Cici sembunyi dibelakang tubuh Arya. Cici memutar tubuh Arya untuk melindunginya dari Zia yang seperti nya sangat ingin mencakar wajah tengilnya
"Arya awas." Zia terus saja berusaha untuk menangkap tubuh Cici
Arya pusing melihat tingkah dua gadis yang masih menggunakan seragam sekolah yang sedang bertengkar didepannya, tubuhnya menjadi sasaran mereka berdua.
KAMU SEDANG MEMBACA
Elfath (Selesai✓)
Teen FictionElfath Bintang Adrian, sosok yang sangat di kagumi banyak orang, karena kebaikan hatinya yang suka menolong sesama. Cuek, tapi perhatian. Laki-laki yang selalu menebar senyuman manisnya, dalam keadaan apapun. Memiliki wajah tampan, membuat semua kau...