52. Elfath

39 8 0
                                    

Double update guys
Semoga suka
seperti biasa
Bintang dan komentarnya jangan sampai lupa

Haappy reading🌻

Derungan bunyi ombak laut biru, udara yang sejuk membuat pagi delapan remaja dan satu gadis kecil benar-benar tenang.

Arya merenggangkan ototnya sambil menguap."Selamat pagi semua." serunys saat melihat semuanya sudah berkumpul dengan wajah bangun tidur masing-masing.

Di sana terdapat dua tenda yang dibangun oleh remaja tersebut untuk tempat tidur. Karena tidak ada penginapan yang ada di pantai tempat mereka berlibur. Di sana hanya ada beberapa cafe yang buka.

Arya berjalan mendekati Cici yang berdiri di dekat tendanya dengan mata yang masih setengah terbuka." Woy bangunn udah pagi." sentak Arya sambil mengusap wajah Cici.

"Ish, tangan Lu Ar." ucap Cici kesal menepis tangan Arya.

Masih pagi, Arya sudah membuat sosok Cici merasa kesal. Membuat yng lain menggeleng kepalanya melihat Arya yang benar-benar tidak bisa diam.

"Suasananya bikin tenang!" ujar Zia menatap laut yang kelihatan sangat tenang.

Elfath tersenyum melihat wajah Zia yang kelihatan cantik walaupun baru bangun tidur. "Apalagi ada aku kan." ucap Elfath sambil menaiki alisnya.

Zia memalingkan tatapan ke arah Efath yang tersenyum ke arah nya. "Kak El malah bikin aku ga tenang." cetus Zia dingin

"Bikin jantung aku berdetak cepat" batin Zia.

"Masih pagi El, wajahnya ga usah cemburut gitu." ujar Yogi terkekh melihat wajah sahabatnya yang langsung berubah

"Sekarang kita mandi dulu, cari makanan. Baru deh main." ucap Zia yang langsung mendapat anggukan dari semuanya.

"Ara, ikut sama kakak ya." Zia tersenyum ke arah Ara yang masih setengah sadar

"Tolong bantu Ara ya." pinta Elfath sambil mengusap surai hitam adeknya.

Zia hanya mengangguk sambil tersenyum ke arah Elfath. Zia sudah meganggap Ara seperti adeknya sendiri. Dengan senang hati Zia menolong dan menjaga Ara.

Setelah tiga puluh menit, mereka semua sudah selesai membersihkan diri. Sekarang mereka tinggal mencari makanan untuk mengisi perut.

"Biar gue dan Yogi, yang cari makanan." ucap Arya

"Boleh deh. Beli yang banyak Ar." seru Cici sambil tersenyum

"Oke sip mah." ucap Arya yang langsung menarik tangan yogi yang sedang membenarkan rambut

Yogi memukul tangan Arya yang sudah menganggu dirnya. Sekarang terjadi adu mulut dari ke dua sambil berjalan. Bahkan mereka saling mendorong satu sama lain. Membuat Elfath, Zia, Cici, Alif, Mirza, Villa tertawa sambil menggelengkan kepala melihat dua manusia tersebut yang tidak pernah akur.

"Gue mau tidur dua menit lagi, Ah." ucap Cici sambil menguap

"Gue juga ah."ujar Villa

Cici, Vila, Ara, Alif dan Mirza kembali memasuki tenda untuk beristirahat sebentar lagi sembari menunggu makanan datang.

"Ga mau tidur lagi." ucap Elfath saat melihat Zia tidak mengikuti sahabatnya untuk masuk ke tenda lagi.

"Udah mandi, malas tidurr lagi, Kak." ucap Zia dengan pandangan fokus kedepan.

"oh."

"Senang ga liburan ke sini?" tanya Elfath menatap ke arah Zia

"Senang banget kak. Rasanya tenang banget," jawab Zia sembari tersenyum.

Elfath (Selesai✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang