41. Elfath

33 7 0
                                    

Hallo semua
apakabar? semoga kalia selalu baik dan bahagia.
Aku update lagi nih hehe walaupun tengah malah.
Bintang dan komentarnya jangan sampai lupa ya

Happy reading🌻

Sebuah taman yang penuh dengan bunga , terlihat sosok lelaki dengan tubuh tegap, hidung mancung, kulit putih tersenyum melihat gadis cantik yang berdiri dihadapannya.

"Hai cantik." ucap Raja sembari tersenyum

Zia menatap Raja dengan mata berkaca-kaca karena rasa rindu yang sangat besar akan sosok lelaki dihadapannya itu.

"Kenapa nangis?" tanya Raja lembut seraya mengusap air mata yang mengalir disela pipi Zia.

"Kak Raja, kenapa ninggalin Zia sendiri."

Raja tersenyum lalu tangannya terangkat mengusap surai hitam gadis yang amat ia cintai. "Dia sangat mencintai mu, berbahagialah dengannya."

"Dia, Siapa?"

"Elfath bintang adrian. Lelaki hebat yang akan terus melindungi dan mencintaimu sampai kapanpun."

"Bagaimana dengan Kak Raja?"

"Lupakan Aku, Kita berdua tidak ditakdirkan untuk bersama. Takdir kamu adalah dia."

"Mulailah kisah baru bersama Elfath."

"ZIA ALMAHIRA ANAK BAGAS ANGGARA, BANGUN!" teriak Anisa yang sudah lelah membangunkan putrinya.

"Iya, Ada apa? ." pekik Zia kaget yang langsung bangun, karena teriakan Mamanya yang keras.

"Mama kenapa teriak sih. Mimpi Zia jadi putus begitu aja kan." ucap Zia yang sudah melek.

"Mimpi apa? Cepatan siap-siap sekolah." ucap Anisa yang langsung pergi dari kamar putrinya

Zia yang baru saja bangun dengan rambut yang sedikit berantakan dan wajah khas bangun tidur, duduk termenung memikirkan mimpi tadi. "Maksud dari mimpi tadi apa ya. Aku harus lupain kak Raja dan mulai hidup baru."

"Aku ga bisa bohongin perasaan diri sendiri. Kalau aku juga udah cinta dan sayang Kak El." monolog Zia sambil membayangi wajah Elfath yang kelihatan tulus saat mengatakan perasaannya.

Zia terus tersenyum mengingat semua perkataan Elfath kemarin. Teriakan dari Mamanya membuat senyuman Zia berubah menjadi panik

"ZIA, KAMU GA SEKOLAH UDAH PUKUL SETENGAH TUJUH." Teriak Anisa dari bawah, membuat Zia kaget panik

"HUAA Mama, Aku udah telatt." pekik Zia yang langsung berlari menuju kamar mandi untuk bersiap-siap.
...
Mulut Zia terus mengoceh tak jelas sambil menyiapkan tas sekolahnya.

"Aku ga bisa bayangin wajah guru bk yang super galak saat mengintrograsi murid telat. Mana hari senin lagi." Zia langsung berlari menuju kebawah karena sudah pukul tujuh pas tanda bel masuk sekolah udah berbunyi.

"MAMA ZIA BERANGKAT DULU." teriak Zia dari lantai dan berlari menuju Mamanya yang sedang makan sendirian. Kemudian dengan cepat Zia menyalami Anisa dan langsung berlari cepat keluar untuk berangkat sekolah

"HATI-HATI, JANGAN LUPA SARAPAN." Anisa menggeleng kepala melihat tingkah putri semata wayangnya itu.

"SIAP MAMA."
...
Zia celinguk kesegala arah memantau keberadaan guru Bk. Zia sudah telat sekitar tiga puluh menit, upacara saja hampir selesai. Zia terus memikirkan bagaimana caranya dia untuk bisa masuk kedalam.

"Ikut gue." sosok lelaki yang tiba-tiba datang langsung menarik tangan Zia menuju kearah belakang sekolah.

"Aku mau dibawa kemana." ucap Zia dengan wajah polosnya

Elfath (Selesai✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang