09.Elfath

134 17 15
                                    

Jangan tersenyum hanya saat kamu bahagia tapi tersenyumlah agar kamu bahagia.
_______

Senin? Hari yang paling tidak disukai oleh seluruh manusia yang sedang duduk di bangku sekolah. Menurut mereka semua, senin itu merupakan hari yang menyiksa kan. Di bawah terik matahari seluruh Murid Sman Mutiara sedang melakukan rutinitas mengikuti upacara bendera. Banyak ocehan yang berasal dari murid saat mendengar kepala sekolah yang sudah memberi ceramah rohani sepanjang sungai amazon, tapi tidak ada tanda tanda untuk mengakhiri ceramah tersebut.

Elfath melirik ke arah barisan  kelas dua belas mipa satu yang hanya berjarak satu barisan dengan barisannya. Dengan posisi paling belakang, dia bisa lebih leluasa memantau gadis yang beberapa hari belakangan ini selalu menyita pikirannya. Melihat Zia yang berdiri gelisah, membuat Elfath khawatir. Elfath langsung melangkah cepat saat melihat tubuh Gadis itu sedikit oleng . Laki laki itu langsung memegang bahu Zia agar tubuh gadis itu tetap berdiri tegak.

Lagi lagi ruam merah muncul di kedua pipi gadis itu, bibir yang sudah pucat pasi dan keringat yang sudah membanjiri wajahnya. Membuat Elfath merasa khawatir. Bahkan sekarang dia tidak memperdulikan kepala sekolah yang masih setia berpidato di depan sana.

Semua tatapan murid maupun guru beralih melihat Elfath yang sedang menuntut Zia  untuk berjalan menuju  UKS. Tidak ada yang berniat untuk menghentikan mereka berdua. Guru yang menjaga siswa pun hanya diam. Mungkin mereka terkejut saat melihat laki laki anti cewek sekarang malah dekat sama cewek.

Elfath emang sering bolos sekolah, tapi sikap dia selalu baik dan bisa menghargai posisi seorang guru. membuat  guru disini  banyak yang menyukai sosok Elfath. ketika cowok itu hendak bolos, dia selalu mengatakan " Buk pak, jangan maksa saya untuk  selalu belajar. Tapi tenang saja, saya akan tetap berusaha untuk menghormati kalian." Dia akan langsung minta izin ke guru yang bersangkutan jika ingat bolos. Ada saja alasan yang buat guru menggelengkan kepalanya dan terpaksa memberikan izin lelaki itu untuk bolos.

"Hoi, lihat noh sahabat kita lagi bucin." Yogi menepuk semua bahu sahabat nya secara bergantian.

"Gua sempat berpikir, kalau Elfath itu ga suka sama lawan jenis," Alif menatap  punggung Elfath yang mulai menjauh.

"Setidak nya sekarang Elfath punya satu alasan lagi untuk selalu tersenyum," Arya tersenyum melihat ke arah sahabatnya.

Mereka semua tau kehidupan pahit yang selalu Elfath hadapin. Setiap melihat senyuman dibibirnya. Mereka semua merasa tidak berguna untuk jadi sahabat. Dibalik senyuman yang selalu hadir disudut bibirnya, ternyata tersimpan banyak kepedihan pada hidup sosok lelaki itu. Mereka harap setelah ini Elfath bisa tersenyum karena bener bahagia bukan karena terpaksa.

Setelah berdiri satu jam lebih dibawah terik matahari. Sekarang keempat sahabat Elfath sudah berdiri di depan uks, berniat untuk melihat keadaan calon pacar Sahabat mereka.

"Yuhui, Mari kita lihat keadaan calon kakak ipar!" seru Arya bahagia dengan tangan yang hendak membuka knop pintu masuk UKS

"Tunggu gue."  Teriak Cici yang sedang berlari kencang ke arah uks. ketika hendak sampai ke pintu masuk uks tiba tiba kaki Cici terpeleset karena lantai yang licin. Alhasil tubuh Cici menabrak tubuh tinggi Yogi.  Keadaan Yogi yang sedang berdiri dengan kaki kanan yang dilipat ke belakang membuat tubuhnya juga ikut oleng karena tidak bisa menjaga keseimbangan.

BRUK

"Astaghfirullah, Ya Allah jangan cabut nyawa hamba sekarang, jujur iman hamba masih kurang." Arya langsung berteriak berdoa ketika tubuhnya ditimbun oleh  keempat sahabatnya. Sedangkan Cici berada dibawah kaki mereka semua dengan hidung mencium lantai.

Elfath (Selesai✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang