Aku update lagi nih.
Ada yang Nungguin ga ya?
Jangan lupa spam vote dan coment yaSemoga prat ini bisa minimal dapat vote 50 dan coment 50
Happy reading:)
Selesai pulang sekolah. Elfath menempati janji nya untuk mengantar Zia kesuatu tempat. Sedangkan Villa dititipkan kepada sahabatnya untuk diantar pulang.
Elfath meneliti setiap sudut ruangan yang sedang ditempati olehnya dan Zia. Medali yang terpasang rapi didinding dan sebuah lukisan raket dan kok yang terlukis indah diantara medali tersebut.
"Kenapa lu pergi kesini?" tanya Elfath yang memecahkan fokus Zia yang sedang menelusuri ruangan ini.
Bukannya menjawab Zia malah berbalik tanya kearah Elfath.
"Menurut kak El, suatu saat nanti aku bisa ga dapatin medali emas seperti ini." ucap Zia sambil menatap takjub medali emas didepannya."Kalau lu punya tekad yang kuat. Gua yakin lu pasti bisa dapatin medali itu." ujar Elfath dengan tubuh bersandar dimeja.
"Aku akan berusaha sekuat tenaga kak," ucap Zia yakin
"Jangan lupa jaga kesehatan lu juga." Elfath selalu mengingatkan Zia untuk menjaga Elfath. Sebenarnya ada keinginan untuk menyuruh Zia untuk berhenti bermain bulu tangkis karena penyakit lupus yang dialami cewek itu. Tapi melihat tekad Zia yang begitu kuat untuk bisa menjadi atlet bulu tangkis terbaik dan meraih medali emas, Membuat Elfath tidak tega. Sekarang Elfath hanya bisa memberi dukungan terhadap Zia dan selalu menjaga gadis itu.
"Semoga penyakit Zia bisa diajak kerja sama ya kk. Semoga penyakit Zia tidak kembali kambuh."
"Yang penting lu harus rutin minum obat supaya penyakit lu tidak kambuh."
"Siap kak."
"Maaf, sudah menunggu lama." ucap Seseorang pria umur empat puluh lima tahun dengan baju putih dengan les warna merah kebanggaannya.
Mereka berdua hanya tersenyum nelihat pria yang sudah berdiri dihadapannya.
"Sepertinya langsung saja saya membicarkan tentang tujuan saya memanggil atlet Zia almahira kesini." ucap Pria yang sering disebut cosh Ari .
"Minggu depan turnamen bulu tangkis 2022 akan diselenggarakan diindonesia . Saya mau memberi kamu kesempatan untuk menjadi atlet perwakilan dari jawa barat untuk mengikuti turnamen tersebut."
"Apa Cosh yakin dengan saya?" tanya Zia menyakinkan sepenuhnya kalau keputusan cosh itu benar.
"Melihat kegigihan kamu saat seleksi minggu lalu. Saya yakin bahwa kamu pasti bisa. Ini kesepakatan kamu untuk menjadi atlet terbaik."
"Siap cosh, saya akan mengikuti turnamen tersebut." Zia membalas senyuman dari cosh Ari.
Sebelum keluar dari ruangan mereka berdua menjabat tangan cosh Ari.
Zia tersenyum sangat manis kearah Elfath, Lalu tangannya memegang kedua tangan Elfath.
"Jangan putar-putar lagi Zia."ucap Elfath yang seakan tau kalau gadis itu akan membawa tubuhnya untuk berputar seperti tadi pagi.
"Hhehe, iya Kak." Zia melepas gengamannya ditangan Elfath.
"Suka banget putar-putar." Elfath tersenyum tipis melihat Zia sedang menyengir kuda dihadapannya. Satu hal yang Elfath ketahui tentang gadis dihadapannya. Jika Zia sedang merasakan bahagia, gadis itu akan mengekpresikannya dengan cara memutar tubuhnya sambil lompat.
"Ayuk kita pulang Kak." Zia langsung menarik tangan Elfath untuk segera pulang. Gadis itu tidak sabar ingin memberi kabar ini kepada sang Mama.
"Pelan-pelan Zia." Elfath menggeleng kepala, Pasrah tangannya ditarik oleh Zia yang sangat semangat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Elfath (Selesai✓)
Teen FictionElfath Bintang Adrian, sosok yang sangat di kagumi banyak orang, karena kebaikan hatinya yang suka menolong sesama. Cuek, tapi perhatian. Laki-laki yang selalu menebar senyuman manisnya, dalam keadaan apapun. Memiliki wajah tampan, membuat semua kau...