41. Hopeless

1.7K 172 8
                                    

Udah lama banget yak..

Tugasku numpuk guys, maafin:)

Enjoy
•••

Ryujin mengerjapkan matanya lemah. Dia terbangun karena merasakan usapan lembut pada keningnya.

"ayah.. " lirih Ryujin.

Jaehyun berusaha menampilkan senyum terbaiknya," iya cantik, ini ayah. "

"bunda mana? "

Pertanyaan itu. Pertanyaan yang Jaehyun sendiri gak tau gimana jawabnya.

Semalam, dia dapat kabar kalo Ryujin pingsan. Dengan segala kekuatan yang masih ia punya, Jaehyun segera pulang buat liat Ryujin.

"bunda gak papa kok. Adek makan dulu ya? Apa mau ke bawah dulu? "

Ryujin menggeleng, "abang mana? "

"abang ada di kamarnya, adek makan dulu ya, nanti ayah panggilin abang. "

Bukannya mengangguk, Ryujin malah bangkit dan memeluk Jaehyun. Dia menangis di pelukan ayahnya.

"ayah, Ryujin mau bunda. Bunda kemana? " tangisan Ryujin begitu menyakitkan untuk Jaehyun.

Jaehyun mendongakkan kepalanya ke atas, berusaha untuk gak nangis. Dia harus kuat buat anaknya.

Jaehyun balas memeluk Ryujin dan mengusap punggung dan kepala putrinya itu.

"Ryu denger ayah. "

Pelukan itu meregang, "ayah janji bakal bawa bunda pulang. Tapi Ryu harus jadi anak baik, anak kuat. "

Ryujin hanya menyimak perkataan ayahnya. Dia benar benar memerhatikan Jaehyun.

"bisa kan cantik? "

Ryujin mengangguk lirih. Jaehyun tersenyum dan mengusap kepala anaknya.

Ceklek..

Pintu terbuka, datang lah si kembar dengan sebuah nampan di tangan Jaemin.

"adekk! " ucap Jeno seriang mungkin, meski hatinya itu tak kalah gusar.

Mereka berdua duduk di sisi kasur Ryujin yang satunya. Jaemin meletakkan nampan di nakas samping Ryujin.

"kamu makan dulu ya, abis tu minum obatnya," kata Jaemin sambil tersenyum.

"nah, udah ada abang ya, ayah ke bawah dulu. Di makan ya sayang, biar cepet sembuh. "

Jaehyun keluar kamar dan meninggalkan mereka bertiga. Jeno mengambil mangkok bubur dan bersiap untuk menyuapi Ryujin.

Saat Jeno mengarahkan sendoknya ke Ryujin, tangan adiknya itu menghalangi, " aduk dulu abang. "

Si kembar terkekeh sebentar, " oh iya lupa. "

Ryujin itu tipe penikmat bubur di aduk sama dengan Jaemin. Kalau Jeno gak suka banget yang namanya bubur di aduk.

"nih,aaa..."

Ryujin menerima suapan demi suapan dari Jeno. Sesekali mereka bercanda untuk menghibur Ryujin, walaupun dalam hati mereka juga gak tenang.


Happiness | JaeroseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang