45. Mana Mungkin

1.7K 210 34
                                    

Jaerose balik lagiii..

Enjoy
•••

Sudah seminggu sejak Rose dinyatakan koma. Sudah seminggu pula dia belum juga siuman.

Jaehyun pun sangat masih setia menunggu istrinya itu. Meskipun kadang dia juga sesekali pulang ke rumah.

Sekarang ini, Jaehyun jadi lebih mudah buat dibujuk. Di bujuk untuk pulang atau pergi ke kantor.

Anak anak juga udah sekolah seperti biasa. Mereka juga gak bisa lama lama izin dari sekolah.

Ruangan inap Rose juga udah kayak rumah kedua bagi mereka. Sepulang sekolah, biasanya ketiga anak itu akan mengunjungi Rose dulu.

"bunda apa kabar? " Jaemin mengecup tangan bundanya dan tersenyum.

Ryujin duduk di bangku yang ada di sebelah ranjang Rose dengan Jeno yang berdiri di samping nya.

"bunda, aku mau cerita.. Tadi aku dapet nilai A dari pak Kadir. Aku seneng banget bundaaa.. "

Ryujin sangat asik menceritakan harinya seolah Rose bisa menanggapinya.

Jeno menatap sekeliling. Dia baru sadar, semenjak mereka bertiga dateng, gak ada orang di ruangan itu.

"ini gak ada yang jaga bunda apa ya? " heran Jeno.

"eh iya juga, ayah kemana ya? "

Tring..

Belum sempat menjawab, ponsel Jeno berbunyi dan munculah notifikasi dari Jaehyun.

"ayah ke kantor dulu bentar katanya. "

Jaemin hanya mangut mangut. Dia lalu menaruh jaket dan tasnya di sofa yang ada. Dia lalu merebahkan dirinya di sofa itu.

Mereka pun kembali dengan kegiatan masing masing. Ryujin yang masih bercerita pada Rose, Jeno yang setia mendengar dan sesekali terkekeh, dan Jaemin yang... Em tidur.

Tapi suara pintu terbuka mengalihkan atensi mereka. Itu Jaehyun. Dia datang dengan membawa 2 kresek sedang.

"loh kok cepet yah? " tanya Jeno.

Jaehyun meletakkan kresek itu di meja," biasa aja ah. Lama banget malah. "

"nih pada makan dulu.. Belum pada makan kan? " lanjutnya.

Mereka berdua menggeleng.

"Nana mana? " tanya Jaehyun. Dia emang gak nyadar Jaemin tidur di sofa. Karena dia membelakangi sofa itu.

"tuh, teler," Ryujin menunjuk pada Jaemin yang tertidur di sofa.

Jaehyun menggeleng dan terkekeh, " Na, bangun. Makan dulu yuk. "

Jaehyun menepuk lengan Jaemin. Dia juga mengusap kepala anaknya lembut.

Akibat usaha Jaehyun untuk membangunkan dia, Jaemin pun mengerjapkan matanya. Dia menguap lebar dan mengucek matanya.

"ayah kapan dateng? " tanya Jaemin dengan nyawa yang belum sepenuhnya terkumpul.

"dari tadi. Kamu cuci muka dulu gih. Abis tu kita makan bareng. "

Happiness | JaeroseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang