"Woy bos! Lo yang bener aja nyuruh kita nyerang cewek!" Ujar ezza, menatap gevano tidak percaya.
Arga mengangguk. "Ini gak bener no"
"Kalo kalian gak mau, biar gue aja" Ucap gevano, cowok itu bergegas turun dari motor sport nya. Seperti nya cowok itu sudah membulat kan tekad nya untuk membunuh perempuan yang ia maksud. Entah salah apa perempuan itu, sehingga gevano ingin membunuh nya.
"Tunggu woy!" Devan menepuk bahu kiri cowok itu. "Apa alasan nya?"
"Setelah gue berhasil bunuh tuh cewek, kalian bakal gue kasih tau alasan nya" Gevano berlari menuju koridor setelah mengatakan itu.
"Kita harus nyusul gevano" Ucap irzan tiba-tiba.
Devan dan ezza mengangguk. "Gue setuju"
"Kalian tau kan, gimana gevano ngamuk" Ucap bara. "Kalo sampe tuh cewek mati, abis gevano kena"
Ucapan bara tadi memang seratus persen benar. Gevano tidak pernah bercanda dengan ucapan nya, ia tidak peduli orang itu perempuan ataupun laki-laki.
Dengan secepat kilat devan, bara, arga, ezza dan irzan membuka jas sekolah nya. Mereka melipat asal dan memasukkan nya kedalam tas. Setelah nya, mereka berlima langsung berlari mengejar gevano yang sudah terlihat jauh, berharap bisa menahan gevano sebelum terjadi suatu hal yang tidak di inginkan.
•••••
Bel pulang sekolah sudah berbunyi sekitar 20 menit lalu. Anak anak SMA merpati juga sudah hampir sembilan puluh persen memulangkan diri ke rumah masing-masing. Guru guru juga tumben sekali sudah tidak ada satupun didalam sekolah. Namun di area kantin masih ramai siswa yang belum pulang, mereka sibuk dengan aktivitas nya masing-masing. Ada yang sedang mengisi perut nya, bermain game online dan ada juga yang tertidur.
Seperti Aletta dan kedua teman nya, zean dan febby. Ketiga remaja itu masih setia berada di kantin sekolah, awal nya hanya menemani febby yang ingin membeli minuman dingin karena hari ini begitu panas dan berniat untuk pulang bareng. Namun Aletta mengusul kan untuk stay sebentar disini. Lagipula ia sedang malas untuk pulang kerumah, gadis itu tidak mau bertemu dengan bunda dan alvian. Bisa bisa jika ia pulang, mereka berdua akan membahas perjodohan itu lagi. Aletta sedang ingin menghabiskan waktu dengan teman teman nya.
Jika kalian bertanya kemana vio dan gara. Sekedar info, vio sudah pulang duluan diantar gara. Jangan salah paham dengan dua remaja itu, karna vio dan gara tetanggaan jadi nya mereka akan senantiasa bareng jika berangkat sekolah ataupun pulang sekolah. Kecuali, vio sudah buat janji dengan devan, pacar nya.
Febby menunduk, melihat jarum jam tangan nya. "Balik yuk, udah sore"
"Ayo, gue juga udah bosen banget" Ujar zean.
Aletta mengangguk, menandakan jika ia setuju untuk pulang. Ketiga remaja itu bangkit dari duduk, mereka melangkah kan kaki nya keluar dari kantin. Seperti nya pikiran zean yang mengatakan jika sisa mereka bertiga di sekolah ini ada benar nya, terbukti karena dari tadi mereka melewati tiap kelas tidak ada satu pun orang.
Entah mengapa tiba-tiba Zean jadi merinding begini.
Ketiga sejoli itu akhirnya mengentikan langkah mereka saat sudah berhadapan dengan mobil aletta. "Mana kunci nya?" Tanya zean pada aletta.
Aletta merogoh saku jas sekolah nya, kemudian gadis itu melemparkan kunci mobil nya pada zean. Biarkan saja cowok itu yang menyetir.
KAMU SEDANG MEMBACA
GEVALTA [ON GOING]
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM BACA, VOTE SESUDAH BACA] [16+] [HARAP TELITI DENGAN LIST NOMOR SAAT MEMBACA, KARENA ADA MASALAH DI DRAF] "Udah berapa kali gue bilang? Jauhin zean kalo lo gak mau dia kenapa kenapa!" "Lo siapa? Lo gak ada hak larang gue untuk deket s...