Aletta turun dari taksi online yang ia pesan tadi. Setelah membayar, ia menyeret langkah nya menuju rumah besar dengan cat bernuansa putih. Ini adalah rumah vio. Tadi aletta sempat memberi tau vio jika dirinya ingin menginap beberapa hari di rumah nya. Dan vio memperbolehkan dengan senang hati.
Pintu rumah terbuka sebelum aletta mengetuk pintu. Vio muncul dengan setelan piyama pink nya.
"Aletta, ayo masuk" Vio menarik aletta masuk kedalam rumah nya.
"Sorry ya vi, gue ganggu lo malem-malem" Ujar aletta sembari melepaskan jaket nya.
"Santai. Lagian juga gue sendirian di rumah" Aulia violita adalah anak piatu. Ia ditinggalkan sang ibu ketika umur 10 tahun. Dan kini vio hanya tinggal bersama ayah nya. Namun karena ayah nya terlalu sibuk dengan pekerjaan. Mau tidak mau vio harus tinggal berdua dengan asisten rumah tangga di rumah sebesar ini.
"Lo gak bawa baju?" Tanya vio sambil berjalan menuju dapur.
Aletta menggeleng. "Besok beli aja"
"Lo ada masalah lagi sama gevano?" Tanya vio sepelan mungkin. Ia takut mengganggu aletta dengan pertanyaan nya.
Aletta diam. Hal itu membuat vio merutuki mulut nya.
"Nih minum" Vio datang dengan segelas coklat hangat.
"Thanks vi"
Vio mengangguk.
Aletta mendesah pelan. "Gue liat gevano sama sela lagi ciuman"
Vio menoleh dengan cepat. Kedua matanya membulat sempurna. "Are you kidding me?"
"Gue serius"
"Kurang ajar! Lo harus lakuin sesuatu ta! Sebelum mereka semakin berani" Ujar vio menggebu-gebu.
"Gue gak peduli. Gue gak peduli mereka mau lakuin apapun"
Vio mengubah posisi nya jadi berhadapan dengan aletta. Kedua tangan nya menyentuh pundak aletta. "Gevano itu suami lo. Lo gak mau kehilangan gevano kan?"
Aletta diam. Namun hati nya mengatakan 'iya'
Vio berdecak. "Gak usah gengsi gitu. Gue tau isi hati lo!"
"Pokoknya lo harus ngelakuin sesuatu. Sebelum lo kehilangan gevano" Lanjut nya.
Aletta tersenyum tipis.
"Sekarang kita tidur. Besok lo pake seragam gue" Titah vio.
"Lo pake apa?" Tanya aletta sembari berdiri mengikuti vio.
"Gue punya dua"
Aletta tersenyum simpul. "Thanks ya vi. Lo emang the best"
"Gak usah lebay. Ayo keatas" Ajak vio diakhiri kekehan nya.
•••••
Besok pagi nya, aletta berangkat lebih pagi dari biasanya. Ia mau tidak mau harus mengikuti vio yang memang dasarnya selau berangkat pagi ke sekolah.
Karena ia tidak membawa seragam semalam. Hal itu mengharuskan aletta meminjam seragam vio.
Kini kedua gadis itu sedang berjalan di koridor menuju kelas mereka. Jam menunjukkan pukul setengah tujuh, sebab itu keadaan koridor tidak terlalu ramai.
Aletta dan vio belok ke kiri, lalu menaiki anak tangga yang membawa nya ke koridor kelas dua belas.
"Lo selalu berangkat jam segini?" Tanya aletta setelah menguap.
KAMU SEDANG MEMBACA
GEVALTA [ON GOING]
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM BACA, VOTE SESUDAH BACA] [16+] [HARAP TELITI DENGAN LIST NOMOR SAAT MEMBACA, KARENA ADA MASALAH DI DRAF] "Udah berapa kali gue bilang? Jauhin zean kalo lo gak mau dia kenapa kenapa!" "Lo siapa? Lo gak ada hak larang gue untuk deket s...