Vio menghentikan aktivitas nya ketika mendengar suara ketukan pintu rumah. Kebetulan asisten rumah tangga nya tengah izin pulang cepat. Mengharuskan vio sendiri yang membuka pintu untuk tamu yang datang itu.
Ia turun dari kasur besar nya yang mengundang perhatian aletta. "Lo mau kemana?"
"Lo gak denger ketukan pintu?" Tanya vio sambil merapikan pakaian nya.
Aletta diam beberapa detik sembari menajamkan indra pendengaran nya.
Tok..tok..tok..
"Ayo gue temenin" Aletta turun dari kasur, lalu menyusul vio yang sudah membuka pintu kamar.
Tok..tok..tok..
Ceklek!
Aletta maupun vio mematung setelah membuka pintu dan melihat siapa yang datang. Seakan kedua nya adalah penjahat, lalu polisi datang ke tempat persembunyian mereka.
Tetapi nyata nya tidak seperti itu. Mereka mematung karena terkejut ketika melihat gevano dan devan yang mengetuk pintu.
"Lo? Ngapain kesini?" Sinis vio pada gevano.
"Gue mau bicara sama aletta" Jawab gevano dingin.
"Gue gak izinin lo! Lagian apa lagi yang mau lo omongin? Cukup lo buat aletta sakit ha-"
Sebelum vio ngoceh panjang lebar. Aletta lebih dulu menenangkan nya. "Udah gapapa"
Vio menoleh. "Tapi-"
"Lagian juga aletta tau kalo gevano mau kesini, sayang" Kini devan ikut berbicara.
Vio mengerutkan dahinya. "Maksud kamu?"
Devan tersenyum. "Kasih aku minum dulu dong. Aku haus banget"
Vio diam beberapa saat sampai akhirnya membalas senyuman devan. "Yaudah ayo masuk"
Sebelum masuk, devan menoleh terlebih dahulu pada gevano. "Gue masuk dulu. Good luck"
Setelah kepergian vio dan devan. Gevano maju beberapa langkah mendekati aletta. Sontak gadis itu menahan nafas beberapa saat karena kaget.
Aletta pikir gevano akan marah-marah atau semacamnya. Namun ternyata tidak, cowok itu malah tersenyum melihat wajah aletta yang belakangan ini ia rindukan.
"Gue kangen" Ucap gevano pelan.
Ingin rasanya aletta menjawab 'gue juga'
Namun tidak mungkin, ia masih merasa kesal. Dan juga aletta masih meragukan keseriusan gevano.Jantung aletta tiba-tiba berdetak tak karuan, karena gevano terus menerus menatap wajahnya. Entah kenapa ia merasa wajah nya memanas karena berdekatan dengan gevano seperti ini.
"Gimana kabar lo?"
Aletta berdehem. "Baik"
"Lo gak mau tanya kabar gue?" Goda gevano.
Walau ragu, aletta tetap bertanya. "Gimana kabar lo?"
"Gue gak baik sejak lo pergi" Jawab gevano yang tidak aletta duga. "Pulang ta. Gue mohon sama lo"
Aletta meremas ujung baju abu-abu nya. Ia tidak bisa begini. Berdekatan dengan gevano hanya membuat nya deg-deg an.
"Lo mau kan pulang? Kita bisa selesain di rumah, secara baik baik" Gevano kembali bersuara.
Aletta memejamkan matanya sesaat. "Sela udah lo usir?" Gadis itu masih dengan pendirian nya.
Gevano menghela nafas. "Gue tau gue salah. Gue minta maaf sama lo" Gevano meraih kedua tangan aletta. "Gue mohon sama lo. Pulang ya? Gue gak bisa tanpa lo"
KAMU SEDANG MEMBACA
GEVALTA [ON GOING]
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM BACA, VOTE SESUDAH BACA] [16+] [HARAP TELITI DENGAN LIST NOMOR SAAT MEMBACA, KARENA ADA MASALAH DI DRAF] "Udah berapa kali gue bilang? Jauhin zean kalo lo gak mau dia kenapa kenapa!" "Lo siapa? Lo gak ada hak larang gue untuk deket s...