"Yaudah yuk, kita mulai beres beres nya" Ucap vio yang langsung diangguki febby dan aletta.
Tadi setelah jam pulang sekolah, anggota inti Gevzione memutuskan untuk mampir ke rumah baru gevano dan istri nya. Hitung hitung membantu sesama makhluk hidup.
Devan juga mengajak vio dan febby. Dengan niat, agar aletta tidak sendirian."Kamar lo dimana?" Tanya febby.
Oh astaga! Aletta lupa bertanya pada gevano dimana kamar nya. Kebetulan gevano baru saja menaiki anak tangga bersama teman teman nya.
"Woy! Kamar gue dimana?" Tanya aletta sinis.
"Yang sopan atuh bu boss, masa sama suami teh begitu" Ucap ezza, cowok itu memegang gitar milik gevano di tangan kiri nya.
"Bacot!"
"Disana" Gevano menunjuk salah satu kamar yang cukup luas. Aletta mengikuti arah unjuk gevano, lalu mengangguk kan kepala nya.
"Terus kamar lo?"
Cowok itu tidak menjawab, dan malah kembali
menunjuk kamar yang sama.Aletta mengerutkan dahinya. "Gak! Lo tidur kamar lain!" Ucap nya kesal. Enak saja cowok itu. Berani macam macam dengan aletta, besok sudah dipastikan tinggal nama.
"Kalo gitu lo aja yang pindah" Ucap gevano. Cowok itu menginterupsi teman teman nya agar kembali melangkah.
"Duluan eneng eneng" Ezza melewati ketiga gadis itu, diikuti yang lain nya.
"Jangan capek capek ya sayang" Devan mengusap lembut pipi vio.
"Iya, kamu juga" Setelah itu, devan menyusul teman teman nya masuk kedalam kamar pertama-kamar gevano dan Aletta.
Sungguh aletta geram sekali pada cowok itu. Sekedar info, rumah baru mereka lumayan cukup besar, rumah itu berlantai dua. Sebenarnya, kamar di rumah ini ada tiga. Satu kamar gevano dan aletta, dan sisa nya kamar tamu. Tetapi dengan pintar nya, Anita meminta Rika dan geo agar mengunci dua kamar tamu itu. Karena wanita paruh bayah itu sudah sangat yakin jika Aletta pasti akan menolak tidur sekamar dengan suami nya.
"Yaudah lah ta, lo yang pindah aja" Ucap febby. "Tuh disitu aja" Gadis berambut kuncir asal itu menunjuk salah satu kamar tamu.
"Tapi itu kamar tamu" Aletta memanyunkan bibir nya saat ingat jika kamar itu digunakan sebagai kamar tamu.
"Daripada lo tidur bareng gevano. Pilih mana?" Ucap vio yang langsung diangguki febby.
"Yaudah deh ayo" Aletta melangkah menuju kamar tamu sambil menyeret koper nya. Diikuti vio dan febby. Kedua gadis itu juga membawa beberapa barang aletta.
Ceklek
Aletta berdecak saat pintu kamar itu terkunci.
"Sial!""Kenapa? Gak bisa dibuka?" Tanya vio.
"Gue lupa. Bunda udah suruh tante rika buat kunci kamar tamu" Jelas nya dengan raut wajah pasrah.
Febby nampak berfikir sejenak. "Oh astaga! Pinter juga bunda lo" Ucap nya diakhiri kekehan.
"Terus gimana dong?"
"Mau gak mau, gue harus sekamar sama tuh cowok. Agh! Sial banget sih gue!" Teriak aletta frustasi. Sungguh, aletta terpaksa satu kamar bersama gevano.
Aletta menepis gengsi nya. Gadis itu berjalan menuju kamar nya, diikuti vio dan febby.
"Eh neng aletta" Sapa ezza. Cowok itu terlihat sibuk menata barang barang gevano.
Kini keenam pasang mata itu tertuju pada aletta.
KAMU SEDANG MEMBACA
GEVALTA [ON GOING]
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM BACA, VOTE SESUDAH BACA] [16+] [HARAP TELITI DENGAN LIST NOMOR SAAT MEMBACA, KARENA ADA MASALAH DI DRAF] "Udah berapa kali gue bilang? Jauhin zean kalo lo gak mau dia kenapa kenapa!" "Lo siapa? Lo gak ada hak larang gue untuk deket s...