53. HANYA DEMI ALETTA!!

2.4K 77 22
                                    

VOTE NYA YUK SILAKAN😍

suka heran sm kalian yg baca tp ga vote😔

"Lo tadi kemana aja? Kok lama masuk kelasnya?" Tanya vio sembari berdiri membenarkan letak tas nya.

Aletta mendongak, menatap vio karena posisinya yang tengah duduk. "Tadi...gue ke...toilet dulu" Jawabnya jelas berbohong kan?

Vio mengangguk tanda mengerti. Ia menoleh pada febby di belakangnya. "Lo jadi ikut?"

"Kemana?" Tanya febby tanpa menatap vio karena sibuk membereskan peralatan tulisnya.

"Rumah gue"

"Gue aja yang ikut" Bukan febby yang menjawab, akan tetapi gara.

"Yakin?"

Gara mengangguk. "Tapi kayanya kita mampir dulu ke uks. Anterin zean pulang?"

Febby mengangguk disusul vio. "Yaudah ayo" Ucapnya sembari berdiri.

Gara ikut berdiri, meraih tas nya lalu memakai nya. "Lo kenapa diem aja sih?" Tanyanya pada aletta yang tumben-tembenan berubah jadi pendiem.

Aletta menoleh pada gara, menaikkan kedua alisnya, seperti mengatakan 'apa?'

Gara berdecak. "Kaya nya semenjak lo kawin. Lo jadi sering galau ta. Kenapa sih? Gevano selingkuh?"

Febby menyenggol lengan gara dengan sikunya karena pertanyaan yang cowok itu lontarkan. "Apaan sih lo nanya nya!"

Gara mengusap lengannya yang kena sikut febby. "Apa sih? Gue tanya gitu doang"

"Gak pantes! Itu privasi mereka goblok!" Ujar febby sedikit berbisik.

"Tau lo!" Vio menatap sinis gara, kemudian beralih menatap aletta dan febby bergantian. "Yuk ta, feb" Kini pandangannya tertuju pada gara. "Lo kalo mau ikut cepet!"

Aletta mengangguk, berdiri kemudian melangkah kedepan papan tulis disusul vio, febby dan gara. "Gue bawa mobil" Ucap aletta.

"Gue juga bawa" Ucap febby.

"Gue tadi ke sekolah bareng devan. Berarti gue nebeng lo" Vio tersenyum pepsodent sambil menunjuk aletta.

"Berarti gue di mobil lo" Kata gara lalu merangkul febby.

Febby menekuk dahinya. "Apa-apaan lo?! Gak! Gue mau sendiri"

"Ya elah pelit banget sih lo. Tenang deh, nanti gue bayar ongkos nya"

Febby memutar bola matanya malas. Jika ia terus meladeni cowok yang satu ini, itu kemungkinan tidak akan selesai. Jalan satu-satunya yaitu mengiyakan. "Yaudah iya!"

Gadis itu membuka seleting tas depannya, mengeluarkan kunci mobil lalu melemparnya pada gara. "Lo yang bawa"

Gara tersenyum sambil mengedipkan satu matanya. "Thanks babe. Kalo gitu kita-"

GEVALTA [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang