13. SERANGAN DADAKAN

3K 109 1
                                    

Drett...drett...drett

Masih di hari yang sama.
Aletta berdecak kesekian kalian nya. Ponsel gevano dari tadi terus saja berbunyi. Dan hal itu mengganggu Aletta yang tengah menonton film di laptop nya.

"Gevano! Hp lo tuh bunyi!" Teriak nya untuk ke sejuta kali nya.

Tidak ada jawaban. Seperti nya laki laki itu berada di kamar mandi. Daripada capek berteriak, aletta memutuskan untuk turun dari kasur nya dan berjalan menuju pintu kamar mandi yang tertutup.

Tok tok tok

"Gevano! Hp lo bunyi! Berisik anjir" Teriak nya dari luar pintu.

Dan akhirnya cowok itu pun menjawab.
"Siapa?"

"Apa nya?"

"Yang telfon"

"Mana gue tau!" Ucap nya sewot.

"Lo bisa baca kan?"

Uhh sialan sekali cowok ini! Jika saja laki-laki itu tidak berada di dalam kamar mandi, sudah dipastikan aletta akan memberi nya tonjokan.

Aletta kembali melangkahkan kaki nya menuju nakas. Gadis itu meraih benda pipih berlogo apel tergigit. Aletta mulai membaca nama yang tertera di layar.

"Devan"

"Siapa?" Suara bariton gevano, berhasil membuat aletta terkejut. Rupa nya cowok itu baru saja menyelesaikan ritual mandi nya.

"Devan" Ucap nya seraya menyodorkan benda pipih itu.

Gevano mengerutkan kening. Tumben sekali devan menelfon nya malam malam begini. Dengan cepat, gevano langsung menggeser tombol hijau.

"Halo no"

"Hmm. Kenapa lo?" Tanya gevano.

Seperti nya aletta penasaran apa yang devan bicarakan. Dengan segala tekad, aletta mendekat ke gevano. Kemudian gadis itu berjinjit, menempel kan telinga nya pada tangan gevano.

"Gue sama yang lain nya diserang sama anak anak vitherzo! Mereka bawa lebih dari 50 orang, no!"

"Kalian dimana?"

"Dijalan purbawa nomor ***. Vio sama febby masih sama gue"

Aletta membelalak kan kedua mata nya. Kedua sahabat nya dalam bahaya.

"Gue langsung kesana" Gevano langsung memasukan ponsel nya kedalam celana nya.

Dengan tergesa, gevano mengambil jaket Gevzione kebanggaan nya dan juga kunci motor nya. Setelah itu, gevano langsung berlari keluar rumah.

Aletta berfikir sejenak. Tidak mungkin jika dia berdiam diri saja dirumah. Sedangkan kedua sahabat dalam bahaya. Aletta mengangguk, sedetik kemudian gadis itu berlari menyusul gevano.

"Gevano!"

Gevano menoleh. "Lo mau ngapain?"

"Gue ikut"

"Lo gak ada urusan sama mereka"

"Temen temen gue ada disana, gue gak bisa diem aja. Please no, gue ikut" Ucap aletta seraya menggenggam tangan besar gevano.

Gevano terdiam sejenak. Pandangan nya beralih pada tangan aletta yang menggenggam tangan nya. Rasa apa ini? Rasa nya sangat hangat.

"Naik"

•••••

Aletta buru buru turun dari motor gevano saat salah satu anak vitherzo memberikan pukulan pada perut febby. Gadis itu menangkap tubuh febby saat sempat oleng.

GEVALTA [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang