HAPPY READING💓
BINTANG NYA JANGAN LUPA✨
guys, kalo ada kata yang kurang enak di cerita aku, silahkan dm aku aja ya, biar bisa aku perbaiki😊🙏
•
•
•
Aletta melirik gevano disamping nya yang masih menikmati sarapannya. Sejak tadi malam, setelah mengantar oma pulang, lelaki itu tidak banyak bicara dengannya dan memilih untuk langsung tidur.
Padahal semalam, banyak sekali yang ingin aletta bicarakan padanya. Namun melihat gevano seperti itu, membuat ia mengurungkan niatnya.
Aletta berdehem. "Mau nambah?" Tanya nya basa-basi.
Gevano menggeleng, detik berikutnya ia meraih gelas yang berisi air lalu meminumnya hingga sisa setengah.
Setelahnya lelaki itu menoleh pada aletta, memperhatikan wajahnya beberapa detik, sampai dimana salah satu tangannya bergerak naik ke puncak kepala aletta kemudian mengelus nya lembut, membuat sang empu menghentikan aktivitas mengunyah nya dan menoleh.
Aletta diam memandangi wajah gevano, mendapatkan senyum kecil di wajah laki-laki itu, entah kenapa membuatnya yakin untuk menuruti permintaan oma.
Apakah ini waktunya untuk membicarakan hal itu?
Aletta melirik arloji yang melingkar di tangannya, masih ada beberapa menit lagi sebelum mereka berangkat ke sekolah.
Lantas aletta berdehem. "No" Panggilnya.
Gevano menaikkan salah satu alisnya, seolah berkata 'apa?'
"Um...soal...omongan gue yang kemarin, gue serius-"
"Lupain"
Dahi aletta berkerut. "Maksud lo?"
Gevano menghela nafas, lalu mendekatkan wajahnya pada wajah aletta. "Lupain masalah itu. Gue gak mau lo lakuin itu kalo bukan dari kemauan lo sendiri"
Aletta mengerjapkan kedua matanya karena wajah gevano begitu dekat dengan wajahnya. "Tapi no-"
"Udahlah, kita gak perlu bahas masalah ini lagi." Gevano bangkit berdiri, kemudian hendak melangkah sebelum aletta menahan lengannya dan memintanya agar kembali duduk.
"Denger dulu"
Gevano menghela nafas, sedetik kemudian mengangguk kecil, setuju untuk mendengarkan aletta bicara.
"Awalnya gue bilang begitu emang karena terpaksa. But, setelah gue pikir-pikir lagi, omongan oma ada benar nya"
Gevano mengerutkan dahi tak mengerti.
Aletta tersenyum kecil. "Gini deh, pasti setelah lulus nanti, semua temen-temen punya pilihan sendiri untuk masa depan mereka. Termasuk gue yang memilih fokus sama pernikahan kita, gue mau coba fokus sama peran gue sebagai istri lo, no. Lo gak perlu pikirin kuliah gue, itu bisa di nomor dua kan. Tapi lo," Aletta menjeda ucapannya, satu tangannya bergerak menyentuh punggung tangan gevano. "Gak akan bisa gue nomor dua 'kan" Tuturnya tulus, gevano bisa lihat ketulusan itu lewat mata coklatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
GEVALTA [ON GOING]
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM BACA, VOTE SESUDAH BACA] [16+] [HARAP TELITI DENGAN LIST NOMOR SAAT MEMBACA, KARENA ADA MASALAH DI DRAF] "Udah berapa kali gue bilang? Jauhin zean kalo lo gak mau dia kenapa kenapa!" "Lo siapa? Lo gak ada hak larang gue untuk deket s...