Mata coklat aletta perlahan mulai terbuka. Sesekali gadis itu mengerjap ngerjap kan kedua mata nya. Menetralisir cahaya pagi hari yang menerobos masuk kedalam bola mata nya.
Aletta mendongak, dan terkejut bukan main ketika mendapatkan wajah tampan gevano yang masih tertidur pulas.
Aletta tidak berteriak. Sehingga tidak mengganggu tidur gevano. Cowok itu masih memejamkan mata nya, masih fokus pada alam mimpinya.
Gadis berbaju putih itu mencoba mengingat kembali yang ia lakukan tadi malam.
1 menit
3 menit
5 menit
Aletta masih tidak ingat. Ia meraih ponsel nya yang tergeletak diatas meja bundar. Aletta menyalakan ponsel nya-berniat ingin mengetahui jam berapa sekarang.
Ponsel nya menunjukkan pukul 05.30 pagi. Rupanya cahaya yang berasal dari ponsel aletta, Membuat tidur gevano terganggu. Alhasil, cowok itu juga ikut membuka mata abu abu nya.
Gevano menoleh, mendapat kan wajah aletta yang menatap nya penuh tanya.
Reflek, gevano pun menjauh kan dirinya. Otomatis, pelukan yang terjadi pada dua remaja ini terlepas."Apa?" Tanya gevano dengan suara khas orang bangun tidur.
"Ngapain lo peluk gue! Modus ya lo!" Ucap aletta sewot.
Gevano memutar bola matanya malas. Cowok itu mengambil lengan aletta yang masih setia melingkar dipinggang nya.
"See? Bukan gue yang peluk. Tapi lo!" Setelah mengatakan itu, gevano bangkit dari sofa balkon meninggalkan aletta yang menatap nya tajam dan berjalan masuk kedalam kamar. Berniat melanjutkan tidur nya.
"Untung gue gak di apa apain" Ucap aletta pelan seraya menghembuskan nafas lega.
•••••
"Baik anak anak, pelajaran kita selesaikan sampai sini. Jangan lupa kerjakan halaman 50 sampai 56. Mengerti?" Ujar bu tiara sembari merapikan buku buku nya dan melangkah keluar kelas.
"Buru woy ke kantin" Teriak gara pada keempat sahabat nya.
Aletta, vio dan febby mengangguk bersamaan. Berbeda dengan zean yang langsung berjalan menghampiri gara. Mengabaikan tatapan dari aletta.
Aletta menghembuskan nafas berat. Febby mendekat. Menepuk pelan bahu nya.
"Nanti juga biasa lagi" Ujar nya diakhiri senyuman.
Aletta tersenyum miring menanggapi nya."Yuk"
Aletta mengangguk, dan mulai melangkah kan kaki nya menuju kantin. Semua anak SMA merpati tau, jika ingin pergi ke kantin. Harus melewati lapangan basket terlebih dulu.
Suara riuh siswi yang menyemangati siswa bermain basket menggema dimana mana. Para gadis itu berteriak, membuat siapapun yang mendengar nya langsung menutup telinga masing-masing.
Aletta menoleh ke arah lapangan basket. Memperhatikan para cheerleader yang berlatih sembari berteriak menyemangati pujaan hati berlatih basket.
Mata coklat itu kini berpindah pada segerumbulan siswa berseragam basket khas SMA merpati. Beberapa dari mereka, berlarian memutari lapangan. Melakukan pemanasan sebelum memulai latihan.
Mata aletta terkunci pada laki-laki tinggi, tampan, putih, dengan headband hitam yang terlilit di dahi nya. Laki-laki itu cukup lihai memantulkan bola basket dan memasukan bola itu kedalam ring basket. Dia gevano.
KAMU SEDANG MEMBACA
GEVALTA [ON GOING]
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM BACA, VOTE SESUDAH BACA] [16+] [HARAP TELITI DENGAN LIST NOMOR SAAT MEMBACA, KARENA ADA MASALAH DI DRAF] "Udah berapa kali gue bilang? Jauhin zean kalo lo gak mau dia kenapa kenapa!" "Lo siapa? Lo gak ada hak larang gue untuk deket s...