38. VC

2.1K 80 15
                                    

Jika dihitung, ini adalah hari kelima aletta menginap di rumah vio. Hubungan nya dengan gevano yang renggang, kini semakin renggang. Aletta selalu menghindar ketika bertemu gevano di sekolah.

Tetapi hubungan nya dengan zean kini membaik. Hal itu justru membuat gevano marah. Vio pernah bilang, semenjak kepergian aletta dari rumah.

Gevano jadi lebih sering mabuk-mabukan, sering marah marah tidak jelas. Selain itu, gevano juga lebih sering begadang. Bahkan cowok itu pernah tidak tidur sampai pagi. Dan datang kesekolah dengan keadaan kacau.

Awalnya aletta pikir, gevano begitu karena ingin menghabiskan waktu dengan teman teman nya. Namun vio bilang, gevano seperti itu karena pusing memikirkan keberadaan aletta sekarang.

Sempat terlintas dipikiran nya untuk pulang. Tetapi mengingat gevano dan sela melakukan itu bukan hanya sekali. Aletta membuang pikiran nya jauh-jauh.

Lagipula ia sudah berjanji pada gevano. Ia tidak akan pulang, sebelum gevano mengusir sena dari rumah.

•••••

Jam pulang sekolah sudah berbunyi 30 menit yang lalu. Keadaan sekolah pun sudah sangat sepi. Hanya tersisa gevano dan beberapa anggota Gevzione yang memilih untuk mampir ke warung kecil belakang sekolah.

Banyak yang mereka lakuin disini. Dari mulai makan mie bersama, tidur, merokok dan ada juga yang mabar mobile legend.

Ezza dan irzan sibuk dengan mangkuk mie pesanan nya. Bara dan arga sibuk mabar game. Dan terakhir ada gevano dan devan yang memilih untuk merokok.

Kondisi gevano benar-benar kacau dari sebelumnya. Kantung mata nya sangat ketara. Selain itu kedua mata juga terlihat sayu, seperti kurang tidur.

"Lo udah tau aletta dimana?" Tanya bara tiba-tiba.

Gevano melirik sekilas, kemudian menggeleng.

"Lo udah tanya febby?" Kini arga bertanya.

"Dia bilang gak tau" Jawab nya lalu membuang puntung rokok nya yang hampir habis.

Ezza meletakkan mangkuk mie nya yang sudah tidak ada isi nya lagi ke belakang.
"Lo beneran jatuh cinta sama dia, no?"

Pertanyaan ezza tadi berhasil menarik empat pasang mata teman-teman nya. Mereka menatap horor pada ezza. Bara yang ada di depan nya, lantas menoyor kepala cowok itu.

"Lo pikir bego! Gak mungkin gevano nyariin aletta sampe segitu nya kalo dia gak cinta! Otak lo kemana sih?" Sewot bara.

"Gue tanya doang anjir!" Kesal ezza tak terima.

"Diem lo!"

Hening beberapa saat. Sampai dimana tiba-tiba ezza menepuk salah satu bangku.

"Van, pacar lo!"

Devan mengerutkan dahinya. "Kenapa pacar gue?"

Ezza berdecak. "Lemot lo! Kita tau kan, kalo aletta cuma punya dua temen cewek. Gevano bilang febby gak tau kan?"

Gevano mengangguk ragu.

"Berarti aletta ada di rumah vio! Gak mungkin kan dia ke rumah gara. Apalagi zean" Jelas ezza.

Semua diam beberapa saat. Mencerca setiap ucapan ezza. Detik berikut nya, bara bertepuk tangan. Membuat semua nya kembali sadar.

"Bangga gue punya temen kaya lo" Ucap bara kemudian merangkul ezza. "Tunggu apa lagi? Van, cepet telfon pacar lo"

Gevano mengangguk-anggukan kepala. Bagaimana bisa ia tidak kepikiran hal itu. "Telfon pacar lo sekarang" Ucap nya pada devan.

Devan meraih ponsel nya, kemudian mencari kontak vio. 'Ayang😘'

"Anjir! Alay banget namanya"

Devan berdecak. "Diem lo"

Saat suara dering mulai terdengar. Semua nya langsung duduk lebih dekat dengan devan.

•••••

"VIO!! HP LO BUNYI TERUS NIH!!" teriak aletta yang mulai terganggu dengan bunyi dering ponsel vio.

"Angkat aja. Bilang gue lagi di toilet" Balas vio dari dalam kamar mandi.

Aletta memutar bola matanya malas. Mau tidak mau ia pun harus mengangkat telfon itu. Aletta mengambil ponsel vio, kemudian membaca nama yang tertera. 'My prince🐷'

"Temen gue ternyata alay" Gumam aletta.

Tanpa pikir panjang, aletta langsung menggeser tombol hijau dan mengarahkan kamera ponsel pada wajah nya. Karena orang itu menelfon via video call.

"Halo"

"Vio lagi di kamar man-" Kedua bola mata aletta hampir saja keluar ketika melihat keenam  anggota inti Gevzione di layar ponsel vio.

"Lo di rumah vio?" Tanya devan disebrang sana.

"Vio di kamar mandi. Gue ma-"

"Tunggu! Bos gue mau ngomong" Terlihat dari sini, gevano mengambil alih ponsel devan.

Aletta terdiam melihat wajah gevano. Semua yang vio bilang benar. Kantung mata serta mata sayu sangat ketara di wajah cowok itu.

"Gue jemput lo sekarang"

Aletta menggeleng. "Gue gak mau ketemu lo"

"Gue mau! Dan lo gak bisa nolak. Gue kesana sekarang"

"Gevano! Tu-"

Tut...tut...tut...

"Gevano sialan!"

haii, next part ga nih? komen dulu coba

maaf ya guys kalo part ini rada ga jelas gtu, soalnya aku lagi banyak hapalan😩

ayo dong vote!!! banyak yg baca tp ko vote nya segitu segitu aja

HARGAI SEORANG PENULIS!!!

kalo gamau komen, tinggal vote aja ko!!
easy kan?

jangan lupa nih vote akun wp akuu, biar kalian tau kalo cerita gevalta udah up😇

kalo udah follow, jangan lupa juga follow akun instagram akuu di nayranshw_

komen dong, kalian nemu cerita gevalta ini darimana? pliss jawab yaa, aku kepo soalnya wkwk

segitu dulu, sampe ketemu di next part

see you😻

GEVALTA [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang