"Tangan lo beneran udah sembuh, ta?" Tanya vio untuk ke sejuta kali nya.
Aletta berdecak.
"Sumpah vi, gue bosen jawab nya""Harus nya lo tuh bersyukur, karena gue peduli sama lo!" Omel emak vio.
Aletta tersenyum tipis.
"Iyaaa dehhh, vio yang terhormat""zean gimana, ta?" Tanya febby seraya menuangkan saos sambal pada mangkuk mie ayam nya.
Aletta mengedikkan kedua bahu nya.
"Gak tau. kaya nya dia marah"Vio mengangguk. "Iya, gue juga tadi liat. zean kaya menghindar gitu dari lo" Ucap nya sembari menggulung mie dengan garpu.
"Biarin lah, bingung gue"
Vio dan febby mengangguk sebagai jawaban. Setelahnya, ketiga gadis itu tidak lagi membuka obrolan dan kembali menyantap pesanan mereka.
"WOY WOY! GEVANO BERANTEM!"
"DEMI APAA!?"
"SIAPA LAWAN NYA?"
"ANAK KELAS XII IPA 3"
"NAMA NYA BEGO!"
"ZEAN!"
Mendengar nama zean disebut. Ketiga kepala gadis itu menoleh bersamaan pada siswa yang tadi berteriak. Bahkan, aletta hampir tersedak sangking kaget nya.
"Seriusan zean?" Tanya vio pada kedua sahabat nya.
"Ayo!"
Dengan secepat kilat, aletta berdiri. Kemudian, mengikuti langkah siswa tadi menuju lapangan basket SMA merpati. Diikuti vio dan febby dibelakang nya.
•••••
"Mau apa lagi lo?" Tanya gevano dingin. Sorot matanya terlihat sangat tajam.
Dibelakang laki-laki itu, devan dan yang lain nya sudah berjaga. Takut takut gevano kelepasan, karena amarah nya yang memuncak.
"Jangan belaga bego!" Bentak zean. Di kedua sisi tubuh nya, tangan besar zean sudah terkepal kuat. Sudah sangat siap menonjok wajah tampan gevano.
Gevano bersmrik. "Maju lo. Jangan banyak bacot!" Suara gevano menggema disekitar lapangan basket.
Bugh!
Zean mencengkram kuat kerah jas gevano. Kemudian, cowok itu memberi kepalan tangan nya pada rahang gevano. Membuat sang empu, menoleh kesamping.
"Sialan! Mati lo bangsat!"
Gevano menahan tangan zean, saat cowok itu hendak kembali melayangkan pukulan nya. Gevano melintir tangan zean kebelakang. Sehingga, posisi zean memunggungi nya dengan tangan ditahan kebelakang punggung cowok itu.
"KAK GEVANOOO, SEMANGAT SAYANG!!"
"ZEAN, LAWAN BEGO!"
"ZEAN! ZEAN!"
"GEVANO! GEVANO!"
Suara riuh terdengar dimana dimana. Tidak sedikit yang mendukung zean ataupun gevano. Kedua cowok itu memang sama-sama tampan, dan sudah biasa jika banyak murid yang mengagumi mereka.
Devan maju beberapa langkah mendekat gevano. Berniat mencegah gevano mematahkan tangan seseorang lagi.
Ya, gevano pernah memelintir tangan salah satu musuh nya. Sampai-sampai mengalami patah tulang dan harus segera dilarikan ke rumah sakit.
KAMU SEDANG MEMBACA
GEVALTA [ON GOING]
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM BACA, VOTE SESUDAH BACA] [16+] [HARAP TELITI DENGAN LIST NOMOR SAAT MEMBACA, KARENA ADA MASALAH DI DRAF] "Udah berapa kali gue bilang? Jauhin zean kalo lo gak mau dia kenapa kenapa!" "Lo siapa? Lo gak ada hak larang gue untuk deket s...