VOTE KOMEN SILAHKAN😚
JANGAN LUPA FOLLOW AKUN WP AKU!!
•
•
•
Tadi setelah upacara selesai, aletta dan vio menyempatkan diri untuk mampir sebentar ke toilet. Vio kebelet katanya, sedangkan aletta hanya menemani gadis itu.
Setelah selesai dengan urusannya, vio keluar kemudian mencuci tangannya di wastafel diikuti aletta. Keduanya sama-sama diam karena fokus bermain air. Sampai dimana vio teringat suatu hal yang sangat harus ia katakan pada aletta.
Gadis itu menoleh sekilas pada aletta, lalu merogoh saku jas nya dan mengeluarkan ponselnya. Vio mengutak-atik sebentar ponselnya kemudian ia sodorkan pada aletta. Membuat sang empu terdiam kebingungan.
"Apa?" Tanya aletta sembari bersender pada wastafel.
"Gue gak bermaksud apa-apa. Cuman gue rasa, gue harus kasih tau ini ke lo" Jawab vio semakin menyodorkan ponselnya pada aletta.
Aletta mengambil ponsel vio dan melihatnya. Gadis itu termenung, Lagi-lagi ia harus mendapatkan foto mesra suaminya dengan gadis lain. Hati aletta kembali terasa sakit. Dada nya seketika sesak. Bolehkan ia kembali menangis?
"Beberapa hari yang lalu, saat gue lagi jalan ke arah toilet. Gue liat gevano sama anak baru itu lagi pelukan. Gue gak tau mereka ngapain, tapi gue rasa ada yang aneh ta sama anak baru itu" Tutur vio.
Ada rasa menyesal di hati nya karena memberi tau aletta tentang apa yang dirinya lihat. Karena melihat respon aletta hanya diam sambil terus memandangi foto di ponselnya.
Perlahan suara isak aletta mulai terdengar. Rupanya gadis itu diam karena menahan tangisnya. Vio yang tau jika aletta sedang tidak baik-baik saja, lantas memeluknya dan mencoba menenangkan gadis itu.
"Sorry, gara-gara gue-"
Aletta buru-buru menggeleng sebelum vio melanjutkan kalimat nya. "Lo gak perlu minta maaf" Ujarnya di sela-sela isak tangisnya.
"Gue mau akhiri hubungan ini aja vi. Gue gak bisa terus-terusan gini. Gue benci pernikahan gue!" Lanjut nya yang masih menangis.
Vio mengangguk-anggukan kepalanya. Ia tau jika aletta sudah mulai menyukai gevano. Namun ternyata cowok itu malah menyakiti nya. "Sekarang lo jangan nangis lagi ya? Aletta yang gue kenal gak lemah kaya gini! Pokoknya, semua keputusan lo bakal gue dukung" Ucap vio diakhiri senyum nya.
Aletta melepas pelukannya, kemudian mengelap sisa air mata di pipi nya. Ia tersenyum simpul menatap vio. "Thanks-"
Ceklek!
Aletta dan vio menoleh bersamaan kearah pintu toilet. Keduanya menatap heran pada febby yang terlihat ngos-ngosan dengan raut wajah panik.
"Febby! Lo kenapa?" Tanya vio sambil berjalan mendekati nya.
Febby menarik nafas dalam-dalam lalu menghembuskan nya. "Gevano dari tadi ngamuk gak jelas di koridor kelas kita!"
"Ha? Maksudnya gimana?" Aletta maju mendekati kedua temannya.
"Semua orang yang liatin dia dipukulin! Padahal gak salah apa-apa" Jelas febby lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
GEVALTA [ON GOING]
أدب المراهقين[FOLLOW SEBELUM BACA, VOTE SESUDAH BACA] [16+] [HARAP TELITI DENGAN LIST NOMOR SAAT MEMBACA, KARENA ADA MASALAH DI DRAF] "Udah berapa kali gue bilang? Jauhin zean kalo lo gak mau dia kenapa kenapa!" "Lo siapa? Lo gak ada hak larang gue untuk deket s...