13| Rahasia?

202 110 9
                                    


Kesalahan yang harus ku tanggung adalah mencintaimu walau kenyataannya itu kesalahan besar.

🌵

"Saya tidak punya banyak waktu! Cepat SATYATA ALGARA!" Perintah tak terbantahkan itu membuat Algar terpaksa mempercepat langkahnya.

Ia tahu resiko apa yang akan ia terima jika telat sedikit saja.

"Maaf Pa?" Ucap Algar sambil menunduk.

Pria paruh baya yang berdiri dihadapannya berdecih.

"Karena Putri saya enggan menghadirinya, maka kamu yang harus menerimanya. Setidaknya jadilah berguna saat kamu tidak digunakan!" Ucap Ranaka, Ayah Algar.

Algar diam, hal yang tidak banyak orang tahu tentang kondisi yang sebenarnya tentang kehadirannya di keluarga yang sama sekali tak pernah menganggapnya ada.

Algar mengangguk.

Tya menatap iba pada putra tunggalnya. Satu-satunya orang yang masih menghargai keberadaan Algar di sini.

"Jangan sampai media meliput anak ini bersama kami!" Perintah Naka suaranya terdengar dingin, dengan sarat perintah terdengar angkuh.

Asisten pribadi Ranaka mengangguk mengiyakan perintah majikannya.

Algar tersenyum pada Tya sebelum akhirnya Tya masuk ke mobil yang sama dengan Naka. Dan Algar yang berada di mobil yang terpisah.

Algar tersenyum kecut, kenyataan pahit yang selama ini harus ia terima.

Di saat kondisinya begitu terpuruk, wajah angkuh Dasia kembali menyadarinya jika ia masih mempunyai seseorang yang harus benar-benar ia jaga.

Setidaknya untuk saat ini biarkan Dasia saja yang menjadi kesalahan besar untuknya.

Walau di dalam lubuk hatinya ia tak mau kembali mengecap pil pahit atas kenyataan sebenarnya.

...

"Malam?" Sapaan ramah dari Pramana disambut senyuman khas dari Naka.

Ziano memicing menatap ke arah Ranaka. Pria paruh bayah yang ia ketahui sebagai pengusaha dan sekaligus donatur terbesar di Genthala,sekolahnya.

Dan wajah dari pria ini membuatnya deja vu dengan wajah seseorang.

Apakah Ranaka Ayah--?

Ziano menghentikan asumsinya. Kedatangan seorang remaja dengan wanita paruh bayah membuatnya menoleh.

Algar?

Ziano diam, berusaha menelaah hal yang baru saja ia dapati. Apakah Algar Putra dari keluarga Gunala?

Naya menyenggol lengan Ziano agar memberikan sapaan yang sama pada keluarga yang paling disegani ini.

"Malam?" Sapa Ziano juga menyambut uluran tangan dari Algar. Tak bisa dipungkiri Algar merasa terkejut atas kehadiran Ziano juga di sini.

"Apakah ini Putra anda?" Tanya Pram, yang aneh saja mendapati kehadiran Algar di sini.

Setahunya keluarga Gunala hanya memiliki satu penerus dari keluarganya dan itu pun seorang perempuan yang juga seusia Ziano. Walau sebenarnya tak pernah terlihat Ranaka bersama anaknya itu.

Ranaka berdehem.

"Kita lanjutkan makan malamnya!" Ucap Naka mengalihkan pembicaraan. Enggan membahas hal sensitif ini.

Ziano terus melirik ke arah Algar yang terlihat gelisah.

Kenapa Ranaka mengalihkan pembicaraan?
Banyak hal yang berkecamuk dipikiran Ziano.

DASIA | LENGKAPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang