18| Akting

174 94 5
                                    


Sadar diri jika selama ini kehadirannya tak begitu berarti.

🌵

Dasia menurunkan letak kacamatanya dan sedikit memicing, ketika melihat siluet seseorang yang ia kenali.

Langkahnya mempercepat.

"Malam Brawijaya?" Sapa Dasia sambil mencondongkan tubuhnya dan tersenyum semanis mungkin.

Ziano yang ada di hadapannya hanya mengacuhkannya saja.

"Lo kesini sama--" ucapan Dasia terhenti karena kehadiran seseorang.

"Ano? Siapa?" Tanya gadis yang baru saja datang.

Sambil mengernyit menatap gadis dengan tampilan bak model papan atas, sepatu high heels indah yang melekat di kakinya, tubuh ideal tipe wanita idaman.

Garis wajah campuran dan baju kurang bahan sebagai pengurang atas penampilannya. Gambaran Dasia atas penilaian gadis yang kini tengah menggandeng Ziano.

"Ouhh?" Ucap Dasia. Seraya meneliti penampilan Syana, gadis yang tadi menggandeng Ziano.

Dasia tersenyum miring.

"Kenalan?" Tawar Dasia sambil mengulurkan pergelangan tangannya.

Baru saja Syana hendak menjabatnya, Ziano segera menariknya.

"Gak usah!" Larang Ziano.

"Why ? Kenapa gak usah? Kamu Malu? Malu ngenalin Aku sebagai cewek kamu sama selingkuhan kamu ini," akting Dasia sambil menunjuk Syana, dan tak lupa menunjukkan puppy eyesnya seolah-olah benar-benar tengah diselingkuhi.

Ziano melotot sebaliknya.

Bukan Dasia namanya jika sehari tanpa masalah.

Syana jelas terkejut.

Senyum smirk terukir di wajah Dasia, balasannya cukup setimpal dan Dasia puas.

"Nggak usah didengerin!" Bantah Ziano berusaha meluruskan aksi gila Dasia, sebelum ia dalam masalah.

"Sayang? Aku pacar kamu loh? Kok kamu boong? Aku nggak cantik lagi? Sampe lebih milih dia hikss.." akting Dasia luar biasa.

Syana lantas kaget dan mendekat ke arah gadis yang tak sebanding dengan tubuh kecilnya.

"Mbak jangan nangis, mbaknya jangan salah sa--" ucapan Syana terpotong.

"Sya? Nggak usah didengerin!" Instrupsi Ziano.

"Yaudah nggak papa kamu sama dia" suara Dasia merendah seolah tak berdaya.

Aktingnya memang benar-benar bagus. Besok-besok tanpa casting pun pasti dia sudah jadi aktris hebat.

Ziano sudah pusing melihat akting gila Dasia. Kenapa lagi dengan gadis ini. Apakah penyakitnya kembali kambuh.

"Mbak duh dengerin Aku dulu!" Pinta Syana saat Dasia perlahan menjauh seraya membersihkan sudut matanya,pura-pura tengah menangis.

Banyak pasang mata yang memperhatikan mereka, karena memang pengunjung kafe di mall ini lumayan banyak.

Dasia tersenyum puas sambil menyanjung dirinya dalam hati. Ia harap gadis itu kekasih Ziano. Ia sangat senang melihat wajah kesal Ziano.

Syana yang kaget pun lantas mendelik marah pada Ziano. Bisa-bisanya pria ini membohonginya.

Ziano lantas memijat pelipisnya kasar. Gadis itu benar-benar biang masalah.

DASIA | LENGKAPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang