39|Siuman

107 51 2
                                    


Jika hanya hari ini kebahagiaan itu hadir,maka tolong hentikan waktu ini untukku:)

🌵

"See you gaess?" Ucap Dasia saat turun dari mobil Syana.

Ketiga gadis yang masih berada di dalam mobil lantas melambaikan tangan.

Dasia berjalan sempoyongan menuju apartemennya karena sudah jam 23.16 yang pantas saja membuat Dasia sudah mengantuk.

"Ehem!" Suara batuk yang dibuat-buat lantas membuat Dasia terkejut karena Ziano yang berdiri tepat di samping lift apartemen.

Dasia mengabaikannya tetap melanjutkan langkahnya untuk sampai di depan pintu apartemen.

"Tadi habis acara langsung pergi?" Tanya Ziano.

"Menurut Lo?"

"Kan tadi gue nyuruh Lo buat nunggu gue setelah selesai acara," ucap Ziano, ada nada kesal yang tersemat di ucapannya.

Dasia lantas menghentikan langkah kakinya lalu menoleh ke arah Ziano.

"Kapan?" Tanyanya.

Ziano menghela nafasnya.

"Makanya kalo punya handphone tuh digunain, tadi gue chat Lo," ucap Ziano. Lalu segera pergi, ia kesal dan seharusnya gadis itu tahu.

Dasia menatap ke arah punggung tegap Ziano yang sudah masuk ke dalam apartemen milik Regan.

Lalu beralih menarik ponselnya yang ia masukan ke saku. Sedari tadi ponselnya lowbet.

"Emang Lo mau ngomong apa?" Teriak Dasia, yang pasti sudah tak terdengar oleh Ziano.

Ia mendengus kasar.

Mana ia tahu pria itu tadi mengirim pesan padanya.

...

Ziano Alkandra

[Selesai acara tungguin gue bentar ya?]
17.23

Dasia baru saja membuka isi media chatting-nya dengan Ziano.

Me
[Mau ngomong apaan emang?]
21.27

Pesannya baru saja terkirim dan Ziano telah membacanya tapi tak kunjung ada balasan.

"Ini dia ngeread gue?" Monolog Dasia tak habis pikir.

Me
[Gak usah songong deh!]
21.30

Dasia lantas melempar kesal handphone nya. Banyak gaya sekali pria itu, bisa bisanya ia hanya membaca pesan darinya.

"Ahh bodo amat!" Teriak Dasia. Sambil menutupi wajahnya dengan bantal.

'Tingg'

Ponselnya berdenting, lantas Dasia segera mengambilnya kembali dan membuka media chatting nya.

Sial!

Bukan dia?

Malah grup yang berisi mereka berempat yang sedang berkoar-koar.

Dasia mendengus kasar, lalu tanpa aba-aba segera menelepon kontak Ziano.

Satu..

Dua...

Ti...

Diangkat!

"Kenapa diread doang? Songong Lo!" Ketus Dasia.

DASIA | LENGKAPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang