52|Kejutan

118 42 7
                                    


Keinginan ku untukmu tahun ini. Bahagia, bahagialah dan harus bahagia!

Al.

🌵

"Gimana gengss. Weekend amankan?" Tanya Dasia saat baru saja bergabung pada ketiga temannya yang tengah sibuk.

Entah itu live instagram, main toktok ataupun Ana si ratu buat tugas.

"Mau ngapain emang?" Tanya Syana.

"Kita Party!!" Teriak Dasia seraya mengacungkan tangannya ke udara.

Yang berhasil mencuri perhatian satu kelas.

Gina lantas memukul bahu Dasia.

"Anjir Gin!" Ucap Dasia spontan.

"Gak malu Lo diliatin satu kelas ya?" Ucap Gina tak habis pikir.

"Nggak! Malu itu kalo nggak pake baju," ketus Dasia.

"Iya deh, Nona Cia selalu benar!" jawab Gina mengalah.

"Ya harus!" Songong Dasia.

"Udah-udah. Kayak anak kecil deh Lo pada, l" lerai Ana.

"Emangnya mau party buat apaan mbak?" Ucap Syana.

"OMG! Kalian lupa?!"

"Paan??"

"B'day gue?!"

"Emang Lo bisa b'day juga?" Ucap Ana.

Yang lantas saja membuat Dasia melotot kesal.

"Kampret Lo pada! Gue aduin ke ayangg nih!" ancam Dasia pura-pura kesal.

Yang berhasil membuat ketiga temannya tertawa keras. Jarang-jarang Dasia begini.

"Bodo amat!"

...

"Malam Cia?" Sapaan hangat dari sososk Ibu itu menyapa pendengaran Dasia.

Dasia membalasnya dengan senyum tipis.

Walau sudah hampir satu bulan lebih ia tinggal satu atap dengan sang Ibu sambung.

Namun, tetap saja rasa canggung dan aneh itu menyelimutinya.

Perihal Algara, pria itu sendiri yang memutuskan untuk pisah rumah. Dan memilih untuk menetap di apartemennya.

"Papa mana Tan--e-Ma maksudnya?" Ucap Dasia sambil menggaruk tengkuknya.

Pasalnya aneh saja panggilan Mama itu ia tujukan pada Tya.

Tya lantas membalas senyum. Sudah biasa melihat Dasia secanggung itu dengannya.

"Lagi jemput Algar," jawab Tya.

"Oh," jawab Dasia. Lalu segera membantu Tya untuk persiapan makan malam mereka.

Memang kemarin Dasia memutuskan untuk menerima kenyataannya dan menyuruh Ranaka untuk membawa Algara agar kembali ke rumah ini.

Karena mau bagaimanapun rumah ini tetap rumah Algara.

"Dasia?" Panggil Tya.

Dasia mendadak menoleh.

"Maafin kesalahan Mama ya?" Ucap Tya memohon.

Dasia lantas menahan aksi Tya yang hendak berjongkok di hadapannya.

DASIA | LENGKAPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang