53|Tentang kamu

148 43 8
                                    


Kisah yang paling indah itu, tentang kamu.

🌵

"Lo--kenapa?" Hanya kata itu yang terucap dari bibirnya.

Tanpa Dasia sadari, ia sendiri sudah menangis.

"S.., sakit!" jawab Algar sambil menyentuh dadanya sendiri.

"Al?" panggil Dasia. Ia nampak syok.

"Tapi gue mau Lo nggak sakit. Gue mau minta maaf sama Lo tentang semuanya. Maaf udah banyak bohongin Lo selama ini tentang banyak hal. Sakit ini nggak seberapa kalo mau dibandingin sama rasa sakit yang lo tahan Cia," ucap Algara.

Dasia nampak menoleh pada teman- temannya meminta penjelasan.

Tapi tangisnya malah tak kunjung usai, air mata terus mengalir di pipinya.

"Sejak ka--kapan?" Tanya Dasia.

"Intinya maafin gue. Jadi temen gue--boleh? Temenin gue biar nggak sendiri buat pergi nanti. Temenin gue nikmati hari-hari bahagia. Kasih gue senyum, biar gue ingat..., kisah  yang paling indah di hidup gue itu.., Lo!" ucap Algara.

"A-- Al? Jangan bercanda!" Bentak Daaia.

Ziano lantas mendekat dan memeluk tubuh Dasia yang nampak benar-benar syok.

"Nok? Al bohong kan?"

...

"Ma?" Dasia lantas menyambar memeluk Tya yang baru saja sampai.

"Hikss, Al sakit Ma," adu Daaia.

Tya lantas menenangkan sang Putri.

"Al bakal sembuh kan ma? Dia nggak bakal pergi kayak Ibu kan Ma?" Tanya Dasia.

Tya hanya bisa mengusap lembut kepala Dasia.

"Kita harus perbanyak doa buat kesembuhan Al, sayang," ucap Tya.

Diam-diam Ziano menatap raut sedih penuh khawatir deorang Ranaka sambil menatap ke dalam ruangan tempat Algara dirawat.

Dibalik kerasnya dan dinginnya sosok Ranaka pada Algara, tapi rasa sayang itu tetap ada dalam relung hatinya.

Dan sosok Ana yang juga nampak bersedih. Entah apa yang mereka semua rasakan, tapi yang Ziano tahu.

Tidak ada satu orang pun yang siap atas kepergian orang terdekat mereka.

"Nok, ajak Cia masuk," Jenio yang baru saja keluar dari ruang rawat Algara lantas berujar.

Semua sontak menoleh.

Dan Dasia segera ditarik Ziano untuk masuk.

"G--gue takut" ujar Dasia.

Ziano lantas menggenggam erat tangan Dasia.

"Ada gue!" ucapnya.

...

"Udah dong nangisnya," ucap Algara yang sedari tadi bersusah payah membujuk Dasia agar berhenti menangis.

"Kalo bukan lagi sakit, udah gue bogem muka Lo!" Kesal Ziano.

Pasalnya karena pria ini kekasihnya harus menangis begini.

"Cianya aja yang cenggeng tuh!" ucap Algar.

'Plakk'

Dasia lantas memukul bahu Algara. Sudah sakit masih saja suka memancing emosinya.

DASIA | LENGKAPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang