48|Kepergian

117 37 6
                                    

Lagi lagi kenyataan yang menampar ekspektasi ku yang berlebihan

🌵

"Dari mana?" Langkah kaki Algar terhenti saat melewati ruang pribadi Ranaka.

Algar diam lalu menghela nafas mengontrol ritme jantungnya.

"Rumah sakit," jawab Algar tanpa menoleh.

"Bagaimana kondisi Hera?"

Algar mengepal erat tangannya.

"Koma," jawab Algar.

Sejenak tak ada suara lagi. Baru saja hendak pergi, suara Naka menghentikan langkah Algar.

"Kondisi Putriku bagaimana?" Tanya Ranaka pelan.

Suaranya nampak lirih, namun terasa jelas di pendengaran Algar.

Algara lantas mengabaikannya seolah-olah tak mendengar pertanyaan itu, sambil mempercepat langkah kakinya.

Ia hanya kembali merasa ditampar oleh kenyataan, bahwa Dasia memang bukan untuknya...

...

"Gimana? Ketemu nggak handphone-nya Ziano?" Tanya Veron sambil menghampiri Tion yang tengah sibuk dengan laptopnya.

"Bentar, ini si Bian masih ngelacak CCTV caffe" jawab Tion.

"Gue nggak tahu kalau video itu bisa bikin Cia semarah itu," ujar Gina.

"Gue juga.." sambung Syana.

"Dia juga manusia, punya sisi lemah di kehidupannya yang kita nggak tahu. Dan menurut dia, terlihat kuat adalah jalan terbaik buat nutupin sisi lemah itu," ucap Gina.

"Gua yakin sih, ada dalang dari kekacauan ini," ucap Veron.

"Bisa jadi musuh Ziano," ucap Syana.

"Nggak mungkin, tuh anak gak pernah ada musuh," ucap Tion.

"Ya bisa aja kan, ada orang yang nggak suka sama Ziano," ujar Syana.

"Menurut gue sih, ada yang nggak suka sama hubungan mereka..," ujar Ana.

"Ya gue juga ngerasa gitu," kompak Gina dan Bian yang baru saja datang berujar sama.

Semua orang yang berada di dalam kamar Tion, kompak menoleh ke arah pintu.

"Gimana Yan?" Sambar Veron.

Bian lantas mengambil posisi ternyaman sambil menggeser tubuh Gina kasar.

"Bangsat!" Umpat Gina.

"CCTV yang di depan ternyata mati," ucap Bian.

"Seriusan Lo?" Panik Syana.

Bian mengangguk pelan.

"Terus ini gimana? Cia bisa aja benci semua orang karena ngerasa nggak bisa percaya sama orang lagi karena masalah ini," ucap Ana panik.

"Tapi tadi gue udah bilang sama Om gue, CCTV di deket meja kasir," ucap Bian.

"Syukur deh!" kompak mereka berujar.

"Kalian curiga ama siapa?" Tanya Bian.

...

"Gue mau ketemu Ziano."

DASIA | LENGKAPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang