Lelah datang ketika manusia merasa hidup begitu membosankan🌵
Sebegitu cepatnya memang berita tentang Dasia tersebar, karena berpacaran dengan salah satu kebanggaan sekolah, Algara.
Pria yang meraih popularitas dari permainan basketnya. Apalagi tentang fisiknya yang tanpa celah. Mampu membuat semua orang terpanah.
Dasia dan Algar, kedua manusia yang kerap kali diperbincangkan. Dengan dua kepribadian yang berbeda. Dasia yang dicap sebagai trouble maker berbanding terbalik dengan Algar yang terkenal sebagai goodboy di Genthala.
"Al jauh-jauh gih!" Usir Dasia karena telinganya sudah panas karena terus dibicarakan.
Entah itu yang nampak mendukung, atau malah terang-terangan menyuarakan ketidaksukaannya karena merasa mereka berdua tak cocok.
"Apasih? Gak usah didengerin, toh orang Aku nya suka-suka aja, masa kamu gak suka?" Goda Algar.
"Geli! Kamu-kamuan enek gue dengernya" ucap Dasia kesal.
Algar tertawa puas melihat kekesalan Dasia.
"Al? Diem deh! Rese banget!" Sentak Dasia kesal.
Algar masih tertawa lalu matanya tak sengaja menangkap salah satu teman sekelasnya.
"Eh? Adaa ratu drama?" Panggil Algar. Seisi kantin melirik pada seorang gadis yang baru saja datang.
Ana melirik sebentar, lalu mengarah ke meja yang ditempati pasangan yang tengah sibuk diperbincangkan itu. Tak lupa dengan kedua temannya yang setia mengikuti.
Dasia? Diam saja, masih tetap menikmati roti coklat di hadapannya. Tanpa perduli pada Algar yang tengah menyengir lebar.
"Cocok nggak?" Tanya Algar seraya merangkul mesra bahu Dasia. Berusaha membuat suasana kantin panas saja, dan plusnya ingin melihat reaksi Ana.
Dasia menggeram lantas mendorong wajah Algar menjauh. Mood-nya sedang bermasalah.
Ana tersenyum miring.
"Cocok--"
"Tuh kan Cia!"
"Cocok kalau-- putus," ucap Ana, dan tak lupa kedua tangannya bersedekap dada. Dan dihadiahi beberapa tawa para penghuni kantin.
"Gila lo!?" bentak Algar yang tak menyangka reaksi Ana malah menyebalkan begitu.
"Lo tuh cocoknya ya cuma sama Queen kita Al, bukannya sama cewek trouble maker begitu," kompor Athiya.
Algar melirik sebentar ke arah Dasia. Berharap agar gadis itu tidak mengamuk, dan berakhir menghancurkan mulut si ratu drama itu.
"Najis!" Ucap Algar.
Ana masih menunggu reaksi Dasia.
"Perduli apa gue? Sama orang yang hobinya cuma ngarepin cowok orang? Dasar-- bitch!" Ucap Dasia memelankan kata terakhirnya pada telinga Ana yang langsung memerah.
Ana yang mendengar hal tersebut pun sontak saja mendorong kasar tubuh Dasia hingga menghantam meja kantin.
"CIA!" Teriak Algar khawatir.
"Woah! Ternyata ini aslinya si ratu drama?"
Dan berhasil mengundang riuh suara penghuni kantin.
Ana yang marah pun, sempat ditahan oleh Abel dan Athiya.
"Diem Lo jalang!"
Dengan kasar Dasia merubah posisi, menarik paksa kerah baju ketat milik Ana. Mendorongnya hingga menghantam meja kantin.
KAMU SEDANG MEMBACA
DASIA | LENGKAP
Teen Fiction"Dari semua hal yang bisa Lo milikin. Lo milih untuk genggam masa lalu atau memperbaiki diri dengan masa depan? " Tanya Ziano. "Gue rasa pertanyaan itu tepat untuk diri Lo sendiri. Genggam masa lalu atau perbaiki masa depan? " ucap Dasia. Hendak b...