Dan kamu harus mengimbanginya bukan malah memberatkannya.🌵
'Dugh'
'Dugh'
'Dughh...'
Suara drible-an basket mendominasi ruang indoor basket tersebut.
Jenio masih sibuk, tanpa mengetahui kehadiran seseorang yang baru saja masuk ke dalam ruang basket ini.
Lalu tanpa aba-aba, Ziano mengambil alih bola basket yang tadi Jenio drible.
Jenio lantas menoleh, lalu berusaha kembali merebut bola yang ada dijangkauan Ziano."Kenapa bolos? Dari jam pertama lagi? Mau jadi jagoan?" Tanya Ziano bertubi.
Pasalnya tadi Syana heboh mengadu pada kekasihnya dan berujung Ziano yang diteriaki Syana untuk mencari Jenio.
"Bukan urusan Lo! Urus aja kehidupan Lo sendiri! Berhenti ngurusin hidup orang lain!" Ketus Jenio tak bersahabat.
Baru saja ia hendak mengambil alih kembali bola basketnya, namun Ziano dengan tangkas mengalihkannya dari jangkauan Jenio.
"Nggak semua hal bisa selese dengan Lo bolos dari jam kelas, bisa-bisa Lo cuman nambahin masalah, dan bikin orang tua Lo makin gila jadiin Lo samsak karena nilai Lo yang tiba-tiba nurun cuman gara-gara bolos jam pelajaran!" Omel Ziano.
"Gua nggak sebego itu, cuman gara-gara sehari bolos langsung bodoh!" Sombong Jenio.
"Ya kan gue cuman ngasih masukan!" Kesal Ziano lalu beralih mendekat ke arah ring basket, baru saja akan memasukan bola ke dalam ring. Jenio telah berhasil mengambil alih bola, sehingga tidak jadi masuk.
"To the point aja! Gue tahu Lo mau ngomong sesuatu!" Ucap Jenio lalu sibuk kembali mendrible, tanpa perduli lagi dengan Ziano yang tengah menarik nafas dengan keringat bercucuran di dahinya.
"Gue mau minta maaf soal kemaren!" Ucap Ziano sungguh-sungguh! Pasalnya kemarin ia hanya refleks mengucapkan hal tersebut.
Jenio menghentikan aksinya mendrible bola.
Ia menoleh ke arah Ziano.
"Gue paham maksud Lo.., dan sorry gue nggak maksud buat nyinggung soal Al ke Lo," ucap Ziano.
Jenio hanya menghela nafas kasar.
"Gue juga minta maaf..," ucap Jenio pada akhirnya. Karena seharusnya ia juga tak seketus itu untuk menanggapi ucapan Ziano kemarin.
Bibir Ziano lantas melengkung membentuk senyum.
Dan beralih kembali merebut bola.
"Yang kalah traktir!" Teriak Ziano.
Dan Jenio yang akhirnya juga tersenyum, ini yang kadang bisa mengobati rindunya pada Algar.
Berakhirlah kisah bolosnya 2 siswa Genthala itu dengan aksi rebutan bola basket.
...
"Udah selesai?" Tanya Ziano saat mendapati Dasia yang baru saja keluar dari butik.
"Udah," jawab Dasia antusias sambil memperlihatkan paper bag yang ia bawa.
"Dinnernya jadi?" Tanya Ziano.
"Jadilah! Gak liat nih udah pake acara ke butik segala," ucap Dasia.
Ziano lantas terkekeh lalu mengacak rambut Dasia hingga berantakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
DASIA | LENGKAP
Teen Fiction"Dari semua hal yang bisa Lo milikin. Lo milih untuk genggam masa lalu atau memperbaiki diri dengan masa depan? " Tanya Ziano. "Gue rasa pertanyaan itu tepat untuk diri Lo sendiri. Genggam masa lalu atau perbaiki masa depan? " ucap Dasia. Hendak b...