Sekarang tergantung diri sendiri, jika menerima itu mudah maka semuanya tidak akan sulit.🌵
"Thanks guys!" ucap Dasia sambil meminum air yang disodorkan oleh Gina, setelah usai ia bercerita.
"No problem, Cia. Kita temen Lo, dan seharusnya tugas kita sebagai temen adalah nemenin Lo," ucap Ana.
Dasia membalasnya dengan senyum.
"Gue juga harus minta maaf sama Ziano," ucap Dasia.
"Nanti aja," ucap Syana cepat.
"Loistirahat dulu Cia. Kita yakin kok, nggak semua orang bisa segampang itu nerima kenyataan kayak Lo," ucap Gina.
"Makasih udah ngasih ruang buat gue untuk bagi cerita ke kalian," ucap Dasia.
Mereka bertiga lantas mengangguk, dan berumbuk bak teletabies.
"Kita kan bestieeeee..." teriak Syana ditengah-tengah pelukan mereka.
Dan lantas saja membuat Gina kesal."Berisik anjing!"
"Babi Lo!"
"Bangsat!"
"Kampret!"
"DIEM ANJING BABI!" Balas Ana geram.
Dan lantas saja membuat Dasia tertawa kencang.
Untuk malam ini, ia baru menyadari jika fungsi teman itu begitu kuat untuk kehidupan seseorang.
Membagi sesuatu hal yang terasa
berat, mungkin memang ampuh meringankan hal tersebut....
"Maksud Lo apa hah!?" Bentak Ziano sambil meraih kerah baju Reon.
Kondisi Reon yang sudah mengenaskan tak lantas membuat Ziano iba, ia masih marah.
"Gue suka sama cewek Lo! Kenapa? Hah?!" Balas Reon setengah berteriak dengan sisa tenaganya.
"Udah Nok!" Tegur Bian.
Sambil melirik Tion, yang tengah sibuk menghalang banyaknya orang yang mengurumi mereka di bar tempat Tion bekerja.
"Sampah!" Ucap Ziano sambil menendang perut Reon tak lupa meludahinya, lalu beralih meraih jaketnya dan segera beranjak.
Reon lantas terbatuk, lalu dengan segera dibantu oleh teman-teman Ziano untuk segera ke rumah sakit atas perintah Ziano sendiri.
"Nok?" Suara Jenio yang baru saja datang dari arah parkiran menghentikan langkah Ziano yang baru saja hendak naik ke atas motornya.
Ziano menoleh.
"Algar mau ngomong sama Lo," ucap Jenio.
Raut wajahnya yang begitu lemas membuat Ziano sadar jika ada hal yang tidak baik-baik saja.
"Dimana?" Tanya Ziano.
"Rumah sakit?"
"Ha?"
...
'Brakkk'
"Bangsat! Anjing bangun Lo sialan!" Teriak Ziano seraya menarik Algar agar segera bangun dari atas brankarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DASIA | LENGKAP
Teen Fiction"Dari semua hal yang bisa Lo milikin. Lo milih untuk genggam masa lalu atau memperbaiki diri dengan masa depan? " Tanya Ziano. "Gue rasa pertanyaan itu tepat untuk diri Lo sendiri. Genggam masa lalu atau perbaiki masa depan? " ucap Dasia. Hendak b...