013.

494 43 107
                                    

Life is from the inside out.

When you shift on the inside, life shifts on the outside.

__

SENIN hari dimana banyak murid yang tidak terlalu suka karna adanya upacara yang mengharusnya mereka semua berpanas-panasan di lapangan. 15 menit lagi upacara bendera akan dimulai, dan 5 menit lagi gerbang sekolah akan ditutup.

Untung saja, Tsabin tepat waktu sebelum gerbang Neo ditutup. Walaupun 3 menit lagi gerbang itu akan tertutup sempurna, saat gadis itu melepas helm di parkiran ia dapat melihat motor sport yang sama dengan miliknya terhalang masuk karna satpam sudah menutupnya.

"TSABINAA! AYO MASUK 2 MENIT LAGI UPACARA" teriak salah murid kelas 11 yang juga mengenal dirinya.

Karna kasian, Tsabin memutuskan untuk mendekati gerbang untuk sekedar membukakan gerbang tersebut. Namun, saat dirinya mencoba mendorong ternyata sudah lebih dulu di gembok yang membuat dirinya tidak bisa membukakan gerbang itu.

"Sorry, gue gak bisa bantu bukain gerbangnya. Di gembok," ucap Tsabin meminta maaf, dan berjalan meninggalkan gerbang dengan helm fullface menggantung di tangan kanan dan jas sekolah di tangan kiri nya.

Gadis itu memutuskan untuk menaruh tas nya terlebih dahulu di kelas, dan mengganti jaket kulit miliknya dengan jas seragam sebelum ia ke lapangan untuk ikut upacara.

//

Barusaja upacara hendak dimulai, dari arah tengah lapangan seorang guru berjalan beriringan dengan seorang lelaki yang tak asing lagi di sekolah itu. Naka, lelaki dengan pakaian yang masih lengkap jaket kulit, serta tas ransel di bahu sebelah kanan.

"Naka, berdiri di sebelah sana." perintah Miss Seira,

Dari dalam barisan, Tsabin yang melihat itupun langsung ngeh kalau seseorang yang hendak ia tolong tadi ialah Naka. Tara menyenggol lengan gadis itu yang seperti terfokus pada satu titik.

"Ngeliatin apaan sih?" bisik Tara ikut mengedarkan pandangannya,

"Hah? Engga gue gak liat apa apa." bohong Tsabin tersenyum.

***

"Tumben dah lo telat, ada apaan nih" ucap Haekal merangkul Naka.

"Bu, es jeruk satu lagi!" teriak Lukas dari meja

"Berisik anjir, samperin ibunya aja gak usah teriak gitu." kesal Haekal.

"Jauh elah, kalo mau lo aja sana yang samper"

"Idih siapa elo nyuruh nyuruh gue seenak jidat."

Naka, lelaki itu sedari tadi mengotak atik ponselnya tak jelas. Lantas gerak gerik yang Naka lakukan ditangkap dengan jelas oleh Arka. Lelaki itu menyalakan puntung rokoknya.

"Telat kenapa?" tanya Arka menghembuskan asap keudara.

"Biasa"

Arka dan ketiga temannya itupun paham maksud dari omongan Naka. "Bentar lagi mau persiapan comeback tuh, jadwal lo kosongin dulu." ucap Dareel menatap ke arah lelaki itu, dan mendapat anggukan kecil.

//

Ketiga gadis cantik barusaja hendak keluar dari kelas, dikarenakan jam pelajaran pertama kelas mereka kosong. Tapi, ketika melihat sosok lelaki yang juga barusaja masuk ke dalam kelas Tsabin berniat untuk menyusul teman temannya nanti.

BUTTERFLIESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang