009.

539 47 80
                                    

Small changes can make a big different

__

SAAT Tsabina keluar dari toilet, sudah ada Theo yang menunggu dirinya sambil tersenyum manis. Lelaki itu langsung menggenggam tangan Tsabina dengan lembut, "Ke loker bentar, mau taruh baju OR dulu." ucap Tsabina mendapat anggukan kecil oleh Theo.

"Kamu gak ada kelas?" tanya Tsabina

"Ada, tapi mau nganterin kamu sampe depan kelas dulu."

"Gak perlu, Yo. Aku bisa sendiri mending kamu ke kelas kamu aja keburu guru masuk,"

"Nggak. Aku mau nganterin kamu, Ayo." ajak Theo menggenggam tangan gadisnya.

Sesampainya Tsabina dan Theo di depan kelas 11 IPA 1 alias kelas sang kekasih. Theo langsung berpamitan untuk pergi ke lantai atas, ke kelasnya.

"Makin lama makin mesra aja nih gue liat liat," celetuk Nadine,

"Bener banget. Kaya dunia serasa milik berdua, iya gak Nad?"

"Setuju!"

Tsabina menggelengkan kepalanya kala digoda oleh kedua temannya itu. Satu kali lirikan, gadis itu sudah dapat melihat sosok Naka yang tengah asik dengan musik yang tersalur lewat airpods yang ada di telinga lelaki itu.

Disisi lain, Tsabina menekukkan wajahnya dan memicingkan mata nya ke arah Naka. Lelaki yang merasa di tatap itupun langsung ngeh dan melirik ke depan dan menemukan sosok Tsabina dengan wajah kesalnya sedang menatap dirinya.

Namanya juga Naka, Lelaki itu akan selalu terlihat cuek dan seperti tidak ingin berurusan dengan siapapun. Ya, jadi jangan harap kalau Naka akan memberikan respond yang kalian harapkan atau respond yang berbeda. Karna itu semua tidak akan terjadi.

"Pantes dimsum di kantin suka cepet abis, ternyata dia yang selalu beli pertama!" gumam Tsabina semakin kesal terhadap lelaki itu.

Naka, lelaki itu sebenernya mendengar jelas ucapan gadis di depannya. Karna sejujurnya, selama gadis itu datang tadi — Naka sudah mematikan musiknya.

***

Arka, lelaki yang kalo kata murid murid NIHS si paling gak suka pake jas seragam, mau nya selalu pake jaket denim. Kalau liat Arka pake jas seragam, sudah bisa dipastikan dia lebih milih pakai jas sekolah karna udah ditegur dan memilih untuk memakainya daripada harus di hukum oleh Miss Nada.

Lelaki dengan jaket denim serta kacamata hitam yang terpasang sempurna di mata Arka membuat para siswi murid NIHS klepek-klepek. Ya, walaupun apapun pakaian yang Arka pakai sudah pasti respond cewe-cewe selalu sama.

Dughh

Tsabina tidak sengaja menabrak tubuh seseorang, dan langsung memarahi orang itu tanpa melihat siapa yang ia tabrak itu. "KALAU JALAN PAKE MAT-"

"Mata dong" lanjut Tsabina terkejut kala melihat orang yang ia tabrak barusan.

Arka menghela nafas, dan memasukkan satu tangannya ke dalam saku celana. "Lo yang nabrak gue," ucap Arka santai.

"Iya sih" cicit Tsabina, "YA TAPI TETEP AJA! LO YANG BIKIN GUE JADI NABRAK LO, HARUSNYA LO BISA JALAN DI SANA APA DISITU KEK. KAN GUE JADI NABRAK LO GIMANA SIH!" Tsabina masih melanjutkan omelannya walaupun ia tahu ia yang salah.

Lelaki di depannya saat ini menutup satu telinganya dengan tangan yang masih nganggur. "Berisik," sahut Arka melenggang pergi.

BUTTERFLIESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang