With great power, will come a big responsibility too.
__
KELAS 11 IPA 1, sudah mulai ramai dipenuhi dengan anak murid. Berbeda dengan Tsabin, gadis itu barusaja tiba di depan kelas itu. Ia dapat melihat sosok lelaki yang tengah memakai airpods di telinga, tepat di kursi belakang milik Tsabin, barisan terakhir.
Tsabin meletakan tas miliknya canggung kala menatap ke arah Naka, iya Tsabin dan Naka satu kelas. Berbeda dengan teman-teman Arka yang kumpul menjadi satu di sebuah kelas 11 IPA 2.
"AUDINEEEE!" teriak Nadine dari ambang pintu,
"Berisik banget lo," celetuk Tara dari arah belakang Nadine.
"Kenapa sih nad, pagi-pagi udah heboh aja." tanya Tsabin.
"Gapapa hehehe,"
Tsabin masih melirik ke arah Naka yang asik dengan airpods ditelinga lelaki itu, membuat Tara dan Nadine ikut melirik ke arah Tsabin. Kedua gadis itu menahan senyum, dan menarik Tsabin agar duduk di dekat meja Nadine.
"Lo kenapa Di? Natap Naka gitu banget,"
"Suka lo ya?" ucap Nadine spontan, membuat Tsabin melebarkan matanya.
"Gila aja," cicitnya,
"Lah abis, lo natap Naka gitu banget. Apalagi sih kalo nggak suka, iya nggak Tar?"
"Kali ini gue setuju sih sama Nadine,"
"Gue cuman heran aja, perasaan waktu hari pertama gue masuk kelas ini gue nggak liat ada tu orang." tanya Tsabin,
"Iya emang, Naka di jam jam tertentu doang nggak masuk kelas. Biasanya Naka lebih sering bolos sih, sama kaya Arka." jelas Tara
"Arka?" bingung Tsabin
"Iya. Ah udah lah, ntar juga lo tau modelan Arka tuh kaya gimana." ujar Nadine.
Setelah itu tak lama guru matpel jam pertama masuk dan mulai menjelaskan materi hari ini. Disela-sela penjelasan dari guru, lagi-lagi Tsabin melirik ke arah belakang mendapati sosok Naka yang tengah menyimak penjelasan guru dan menatap ke arah Tsabin sekilas.
Mampus.
"Kenapa jadi natap gue sih," gumam Tsabin,
"Yes, Tsabina? Ada yang mau ditanyakan?" ucap seorang guru di depan sana.
Tsabina yang mendengar itupun langsung memasang wajah melongo. "Hah? Kenapa mrs?" tanyanya.
"Iya, kamu tadi kaya nggak fokus gitu apa ada yang mau ditanyakan?" ulang sang guru,
"No, thanks."
"..Umm okay,"
***
Spot atau tempat yang Tsabina sukai kedua dari sekolah barunya itu, ialah taman belakang sekolah. Spot pertama? Ah kapan-kapan Tsabina kenalkan.
Kini, sosok gadis tengah duduk tepat di bawah pohon yang tidak terlalu besar namun bisa menutupi sedikit cahaya matahari yang terik pada siang hari ini.
Tentunya sambil membaca Novel.
Begitu merasa sudah lumayan cukup membaca halaman yang ia baca hari ini, Tsabin memutuskan untuk pergi ke kantin mencari beberapa makanan untuk mengisi perutnya yang kini mulai keroncongan. Tenang aja, Gue ke taman sambil baca Novel waktu jamkos doang kok, nah sekarang kan jamkos jadi gue bebas buat ngapain aja. Baru beberapa langkah kaki gadis itu melangkah, ia tak sengaja menabrak seseorang yang lebih tinggi darinya beberapa cm.
![](https://img.wattpad.com/cover/288519210-288-k71850.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
BUTTERFLIES
Teen Fiction( WHAT DOES HOME MEAN TO YOU ? ) Mempunyai wajah tampan memanglah idaman setiap makhluk yang ada di muka bumi ini. Begitu pula dengan lelaki dengan wajah tampan dan sikap dingin yang sudah mutlak dalam dirinya, hanya kata itu yang paling cocok mende...