045.

322 28 78
                                    

The journey of a thousand miles begins with one step.

__

DUA pasang insan saling menikmati ice cream yang terdapat disalah satu Mall yang cukup terkenal di Kota tersebut. Arka dengan tatapan lekat menatap dalam Gadis cantik yang berada di hadapannya, semakin kagum pada gadis itu.

Tsabina sangat menikmati ice cream dengan 3 varian Rasa : Chocolate, Cookies n cream, dan juga Blueberry cheese.

Merasa dirinya tengah di tatap oleh seseorang, akhirnya tsabina memberanikan diri menatap ke arah depan. Dan benar saja! Lelaki tampan yang tengah dekat dan selalu menemaninya selama beberapa bulan ini tengah tersenyum manis dan menatap Tsabina dengan tatapan kagum serta lucu melihat tingkat Gadisnya.

Gadis itu mengerutkan dahinya bingung, "Kenapa? Kok natap gue gitu banget.." Tanya Tsabina kebingungan, dan semakin bingung mendapat gelengan oleh Arka.

"Sini deh"

"Hah?"

"Sini, deketan."

"Apanya? deketan kemana?"

Arka langsung memajukan wajahnya, dan menyapu sisa ice cream yang tersisa di ujung bibir Tsabina. Sontak pergerakan tiba-tiba oleh Sang lelaki membuat dirinya serasa di hipnotis. Tak bergerak sedikitpun.

Sang Tuan semakin terkekeh melihat bahwa gadis di depannya terpaku tak bergerak.

"Hahahaha udah kalii, masa ngefreeze gitu. Mau sampe kapan?" Celetuk Arka membuat Tsabina kesal dan memasang wajah marah.

Namun, bukannya lelaki itu merasa takut malah tersenyum.. betapa lucunya gadis manis itu.

"Mau ga?" Tawar Tsabina menyodorkan ice cream cone miliknya,

"Nggak, makan aja."

Tsabina cemberut, dan memperintahkan Arka membuka mulutnya. "Ayolahh, aaaaa" Ujarnya.

HAP!

Akhirnya satu gigitan ice cream masuk jua ke dalam mulut lelaki itu. Membuat Tsabina tersenyum simpul dibuatnya, "Dungun, hah." Kata Arka tak begitu jelas karna masih ada sisa ice cream di mulut lelaki itu.

"Hah? ngomong apa sih, ga jelas Ka."

"Dungun saa"

"Hah? dukun?"

"DINGIN!" Tegas Arka setelah ice cream itu hilang dari mulutnya, lalu seketika gelak tawa dari Gadis cantik dengan pakaian casual nya, "Yeu bocah malah ketawa." Sinis Arka. Lalu setelahnya 4 orang lelaki mendatangi keduanya yang tengah asik tetawa dan berbincang di meja sana, membuat kedua insan itu terkejut dibuatnya.

"Hi, guys!" Sapa Haekal sembari tersenyum jail. Disusul oleh ketiga lelaki dibelakangnya, Lukas, Naka, dan Dareel. Kedatangan tiba-tiba oleh para pemuda tampan itu membuat senyum Tsabina merekah, terutama adanya Haekal dan Lukas.. Kedua lelaki itu sangat lucu jika bertengkar atau sekedar memberikan jokes jokes yang tidak masuk akal namun bisa membuat diri gadis itu terhibur akan sikap kedua lelaki tersebut.

"Ngapain lo semua kesini? tau darimana?"

Bukannya menjawab pertanyaan sang Tuan, Haekal dan Lukas lantas langsung mendudukkan diri di depan Tsabina dan Arka. Sembari mengajak Gadis itu untuk mengobrol hal hal unik yang sukses membuat Tsabina tertawa gelak mendengar guyonan Haekal dan Lukas. "Apa bahasa inggris dari kata adat?" Tanya Haekal dengan wajah bangga dan songongnya. Gadis itu nampak berpikir sejenak untuk jawaban lelucon yang harus ia jawab kepada Lelaki tampan yang satu ini.

Ucap gadis itu terlihat pasrah, "Pass deh Kal, jawabannya apa?" Tanyanya penuh penasaran.

"Adat is tiadat."

BUTTERFLIESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang